Baca Juga
SMA Neg 1 Lariang |
Seperti dalam pelaksanaan semester II tahun
ajaran ini, puluhan murid yang memiliki nilai dibawa standar 70 di sekolah
tersebut dikenakan sanksi dengan wajib membawa perabot dapur hingga pada
pot bunga.
Menurut para orang tua murid, sanksi ini
tidak memberi nilai positif yang mampu mendorong minat belajar anak. Justru
diduga sebagai modus melengkapi kekurangan parabot rumah tangga para tenaga
pelajar di sekolah itu.
“Kalau pelajaran tidak tuntas, para murid
akan didenda dengan membawa perabot dapur, salah satunya anak saya. Sebenarnya sanksi ini memberi nilai positif yang bisa
membangkitkan semangat para pelajar, justru kami menduga ini cara untuk
memenuhi kebutuhan para guru di sekolah itu,” ungkap Sittinur orang tua murid
Kamis (7/6).
Hal ini juga diakui orang tua murid, Nur
Jannah, menurutnya, sanksi atau denda tersebut kata dia akan membuat para siswa
malas mengulang kekurangan nilainya sebab hanya akan berharap pada sanksi yang
diterapkan tersebut. Diharapkan pihak sekolah
bisa memberi sanksi lain, misalnya melakukan pengulangan mata pelajaran.
“ Kita minta pihak sekolah tidak usa
menerapkan sanksi ini lagi, soalnya juga tidak memberi efek positif, sebaiknya
diberi pengulangan mata pelajaran saja. Apalagi perabot itu tidak diketahui
juga apa tujuannya dan untuk apa, karna tidak mungkin mau disimpan semua di
sekolah,” pungkasnya.
(Ardi.J)
No comments:
Post a Comment
Komentar