Baca Juga
![]() |
Muhammad Yusuf Ali |
BULUKUMBA,
LENTERASULAWESI – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), tahun 2020 mendatang. Sosok Muhammad
Yusuf Ali, mulai diperbincangkan di tengah masyarakat sebagai calon bupati di Bumi Panrita Lopi ini.
Apalagi Yusuf Ali yang alumni fakultas teknik Universitas Hasanuddin (UNHAS)
ini, nyatakan kesiapannya maju dalam
Pilkada Bulukumba 2020 mendatang. Itu
karena permintaan keluarga, kerabat serta
teman-temannya.
Menurutnya, Bulukumba adalah kabupaten yang memiliki potensi besar,
sehingga membutuhkan stimulus untuk berkembang. Jadi kata Yusuf, butuh figur yang berwawasan dan
punya jaringan ke tingkat nasional untuk memajukannya.
Pengalaman Yusuf Ali sebagai distributor independen dari PT Singa Langit Jaya yang bergerak di bidang
herbal dan alat kesehatan, membuatnya percaya diri untuk bertarung. Makanya ia
sudah lakukan lobi-lobi politik.
“Sedapat mungkin melalui jalur politik, namun tidak tertutup
kemungkinan melalui jalur independen,” katanya kepada wartawan.
Sosok Muhammad Yusuf
Ali dikenal pula sebagai aktivis mahasiswa era 98 dan pengusaha muda dan cukup ternama.
Pria yang akrab disapa Puang Ucu mempunyai kepekaan sosial tinggi, dekat dengan
berbagai kalangan dan memiliki kemampuan untuk memimpin.
Yusuf Ali kepada wartawan bicara mengenai namanya yang
diperbincangkan dalam bursa Pilkada Bulukumba, sampaikankan terima kasih atas
dukungan,kepercayaan dan apresiasi masyarakat Bulukumba kepada dirinya.
“Saya sangat mengapresiasi dukungan masyarakat agar maju pada
bursa pilkada Bulukumba. Namun untuk kedepannya, ijinkan saya konsultasikan
dengan keluarga besar di Bulukumba sebelum mengambil sikap selanjutnya.
Insyaallah respon Ini akan kami bawa di pembahasan keluarga besar kami. Doakan
saja semoga Semuanya berjalan Lancar,” tandasnya.
Dari berbagi sumber ini, inilah profil singkat Muhammad Yusuf
Ali
Muhammad Yusuf Ali, lahir di Tanete, Kecamatan Bulukumpa, tanggal 03 Juli
1976. Menempu pendidikan formal di TK Pertiwi Tanete, SDN 60 Tanete, SMP Negeri
Tanete, Setelah tamat SMP ia pindah Kota Makassar, melanjutkan pendidikan di
SMA Negeri 3 Makassar hingga tamat.
Masih di Kota Daeng, setelah tamat SMA, ia memilih Universitas
Hasanuddin sebagai pilihan kelanjutan jenjang study. Terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik dan lulus pada Desember tahun 2000 lalu.
Dalam mengenyam pendidikan di UNHAS, saat itulah menjadi titik bangkit perjuangan dari
Yusuf Ali. Karena di tengah himpitan kehidupan ekonomi pada masa orde baru kala
itu, beliau terpanggil untuk menjadi bagian gerakan-gerakan perubahan dengan
berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Ia pernah menjadi
Sekertaris umum Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin UNHAS 1997-1998. Ketua Umum
Senat Mahasiswa Teknik UNHAS 1998-1999.
Gejolak dan perlawanan gerakan mahasiswa pada waktu itu sangat
signifikan ditengah intimidasi birokrasi. Menjadi bagian dari sejarah
pergerakan mahasiswa kala itu dalam menumbangkan rezim orde baru menuju reformasi.
Tekat dan implementasi perjuangan tentu tidak sekedar pergantian rezim,
mengangap bahwa buah perjuangan tentunya perlu di isi dengan tindakan tindakan
nyata yang spesifik dan berkelanjutan.
Usai di universitas, Yusuf Ali mulai meniti karir profesionalnya sebagai
bagian dari partisipasinyata dalam pembangunan bangsa. Ada beberapa karir profesional
yang digelutinya, dintaranya. Staf PT. Intim Utama Mobil Peneliti Nasional Pada
Proyek Penelitian Urban Poverty, World Bank - LBHP2I. Instruktur Bahasa Inggris
di Oxford English Course & English Learning Center Unit Leader Bank BNI RO
Makassar. Owner CV Gerbang Bakti Mulia (General Trading & Contractor). Komisaris
PT. Amaly Mitrabadi Sulawesi (Holding Company). Distributor Independen PT. Singa
Langit Jaya. Pembicara Nasional & Trainer Bisnis Pt. Onevision.
Muhammad Yusuf Ali menikah dengan Indira Mappangadjak , SH,
M.Kn. (Notaris PPAT), kini telah dianugrahi dari Allah SWT 2 orang anak, Daaniyah
Raihaanun Yusuf, 12 tahun dan Aalimah Maisuri Yusuf, 5
tahun.
(Dari
berbagai sumber : M. Rushan Rusli/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar