Baca Juga
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa |
MAMASA,
LENTERASULAWESI – Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) yang terus memajukan Sumber Daya Manusian
(SDM) melalui lembaga pendidikan,baik formal dan nonformal. Karena itu dibutukan
sekolah-sekolah yang memadai serta
tenaga pendidik (edukatif) yang cukup
pula. Namun kabupaten di dataran tinggi quarles Sulawesi ini masih kekurangan guru.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten
Mamasa, H. Muhammad Syukur, S.Pdi. M.Pd,
Senin (11/11/2019) kepada jurnalis sorot news, ada tiga lembabaga pendidikan yang bernaung dibawah
Dinas Pendidikan Kabupaten Mamasa yang masih kekurangan guru. Masing-masing,
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-Kanak (TK), jumlahnya 250 lembaga, maksimalnya setiap satu
lembaga
memiliki guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari 250 lembaga PAUD/TK ini hanya
50 guru PNS/ASN, jadi kekurangan guru sebanyak 200 orang. Sedangkan untuk SD ada 268 sekolah
dan masih kekurangan 670 orang guru.
Untuk SMP ada 98 sekolah dengan kekurangan guru 368 orang.
“Jadi totalnya dari
tiga lembaga pendidikan formal di Kabupaten Mamasa ini masih kekurangan
guru sebanyak 1238 orang. Jadi dalam rangka mengantisipasi kekurangan guru di Mamasa ini, maka pemerintah daerah telah mengkat guru
kontrak untuk meminimalisir kekurangan
guru tersebut. Tenaga kontrak itu diambil di masyarakat,” kata Syukur.
Diakui oleh Kadis Dikbud Mamasa bahwa dari sekian banyak tenaga guru kontrak
itu, banyak yang kompetensinya belum
memadai, untuk itu perlu ditingkatkan. Dikbud Mamasa telah programkan
meningkatkan konpetensi mutu/ kualitas guru. Dengan demikian, kualitas dan
kompetensi guru akan semakin baik dalam
memberikan pelajaran kepada murid/siswanya.
Selain itu Kadis Dikbud Mamasa berharap kepada pemerintah pusat, ada
pengangkatan guru. Dengan demikian guru PNS akan maksimal dengan kualitas kompetensi yang baik.
(A.Udin/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar