Baca Juga
Abdul Didin |
Mamasa – Dalam sebuah riset penulisan jurnal, Transimigrasi Produk Orba Yang Rawan Korupsi, Memasuki batas Desa Botteng, Kecamatan Mehalaan,
Kabupaten Mamasa, dan menapak di Dusun Katakata (buka “kata kata” yang
membentuk kalimat, red), menemukan rumah pertama milik Abdul Didin, pria asal
Campalagian, Kabupaten Polewati Mandar (Polman) berusia 70-an. Pria gaek
berambut sedikit gondrong ini,
menawarkan gula merah bersama air minum yang diramu daun pandan, sungguh menyenangkan.
Usai menikmati
suguhan Abdul Didin yang mengaku sudah puluhan tahun dan menikmati durian manis
jualannya. Kami melanjutkan perjalanan ke lokasi kawasan trasimigrasi Botteng –
Passembu. Perjalanannya cukup mengasyikkan, oleh kondisi jalan yang betul-betul
fantastik untuk croser-croser amatir
seperti kami. Berkali kali motor-motor kami harus menancap di lumpur merah dengan manisnya. Hingga, kendaraan roda
dua buatan Jepang tersebut harus campur dorong mencapai Dusun Salu Biru, dimana
titik nol lokasi transimigrasi Botteng – Passembu.
Di Dusun Salu biru,
kami betul – betul, kehilangan kata-kata,
bukan karena telah melewat Dusun Katakata, tetapi karena menyaksikan
tiang-tiang listrik besi jenis galvanis “kawe-kawe” (bencong, red). Kami tambah
melongo lagi dan hanya berdecak “hem hem” menyaksikan bentangan kabel yang tiang-tiangnya terbuat dari pohon
kayu bercabang atau disangkutkan di pohon-pohon. Luar biasa memang kawan, kata
teman seperjalanan yang pernah jadi instalatur listrik.
Sampai di Dusun
Lembang, kami singgah menikmati mie siram dicampur “bonte” (mentimun), sambi
disuguhi lansat dari masyarakat. Dari mulut mereka, kami semakin mengetahui
kalau muara dari kabel-kabel LVTC tersebut bersumber dari pembangkit yang bertenaga surya (PLTS) yang ditempatkan di ketinggian.
Sayangnya, PLTS itu belum mampu dinikmat warga trans di Dusun Salu Biru dan
Lembang.
Informasi dari
masyarakat tentang PLTS tersebut mendorong kami mengunjungi, Power House
(rumah pembangkit). Hem hem, kami betul-betul kehilangan kata, sampai kembali
dan melewati Dusun Katakata dimana rumah Abdul Didin berada. Sayonara, lokasi
transimigrasi Botteng – Passembu. Kami
sedih oleh ketegaan oknum yang tidak berprikemanusiaan yang telah “menjualmu”
dengan harga mahal dengan imbalan yang bisa memantikanmu.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar