Baca Juga
Sofyan |
Sofyan: Program Bupati Minim Manfaat dan
Hanya Keruk APBD
Mamuju Utara - Program perjalanan umrah gratis merupakan salah satu program andalan
pemerintahan pasangan Bupati Mamuju Utara (Matra) Agus-Saal (Handal). Namun
memasuki masa pemerintahannya pada periode kedua, program ini masih
berlanjut.
Disalah satu media edisi Maret lalu
diberitakan, tahun ini terdapat 35 orang
masyarakat Matra kembali diberangkatkan secara gratis melakukan umro dengan
sistem pengundian dengan didanai APBD, ditambah 10 orang diberangkatkan gratis
melalui dana pribadi Bupati sebagai realisasi dari nazarnya selama masa
kampanye.
Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM LPKAN
Matra, Sofyan, mengatakan, jika melihat implementasi program ini dari aspek
pemerataan dan azas manfaat, hanya dinikmati oleh segelintir orang saja,
sementara nilai nominal APBD yang harus di keruk mencapai satu miliaran rupiah.
Ini dengan rincian jika yang diberangkatkan itu mencapai 35 orang
pertahunnya.
Apalagi pemberangkatan dengan cara undi,
menurut Sofyan, tidak memberi kejelasan kriteria, apakah itu diperuntukkan bagi
masyarakat ekonomi lemah atau seperti apa sehingga terkesan program ini syarat
dengan kepentingan kelompok tertentu. Hal inilah yang membuat program ini lemah
dan terkesan hanya memboroskan anggaran karena nilai manfaatnya sangat
kecil.
Sebagai masyarakat Matra yang peduli
terhadap program pemerintah, Sofyan meminta agar DPRD setempat yang menyetujui
program tersebut kembali mengevaluasi program Bupati dan Wakil Bupati Agus -
Saal ini agar benar-benar memiliki nilai manfaat yang positif terhadap
masyarakat Matra secara konfrehensif.
"Program andalan pasangan Bupati
Agus-Saal ini perlu dievaluasi. Menurut hemat saya, program itu tidak memiliki
asas manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Matra. Program ini
hanya dirasakan oleh segelintir orang yang belum tentu ekonominya
terpuruk," kata dia baru ini di Pasangkayu.
Sofyan merinci, pemberangkatan umroh gratis
bagi 35 orang jika pemerintah harus mengeluarkan biaya sebesar sekira Rp.30
juta perorang maka APBD yang harus dikeluarkan bisa mencapai sekira Rp1 miliar.
"Nah, jika dikalikan 5 tahun, berapa APBD kita yang habis, miliaran
kan?," cetusnya.
Kata dia, dana miliaran tersebut jika
dimanfaatkan untuk bantuan panti asuhan atau pembangunan infrastruktur maka ini
sangat positif peruntukkannya. Dana ini juga turut dirasakan manfaatnya secara
menyeluruh bagi masyarakat Matra dan bukan hanya segelintir orang yang belum
tentu tidak mampu tetapi akan lebih parah jika yang dinaikkan gratis itu
sebaliknya.
"Dana miliaran itu kalau dipakai
bangun panti asuhan, maka setiap kecamatan dapat memiliki panti asuhan, dan ini
lebih bermanfaat dibanding memberangkat puluhan orang setiap tahunnya ini yang
belum pasti orang yang tidak mampu,"harapnya.
Lanjut dia, tahun 2016 ini Bupati juga
telah memberangkatkan 10 orang umro gratis melalui dana pribadi Bupati, yang
katanya itu adalah realisasi dari nazarnya selama masa kampanye. Kalau
menghitung gaji Bupati, maka anggaran untuk pemberangkatan secara gratis kepada
10 orang tersebut juga perlu dipertanyakan.
"Pemberangkatan 10 orang ini dananya
perlu dipertanyakan dari mana, hitung saja 10 orang itu akan memakan anggaran
ratusan juta, cukupkah gaji bupati membiayai itu? ini kan bisa berpotensi
korupsi," pungkasnya.
(ardi)
No comments:
Post a Comment
Komentar