Cari di Blog Ini

Followers

Wednesday, June 22, 2016

LSM LPKAN Kritik Program Umrah Pemkab Matra?

Baca Juga


Sofyan

Sofyan: Program Bupati Minim Manfaat dan Hanya Keruk APBD

Mamuju Utara - Program perjalanan umrah gratis merupakan salah satu program andalan pemerintahan pasangan Bupati Mamuju Utara (Matra) Agus-Saal (Handal). Namun memasuki masa pemerintahannya pada periode kedua, program ini masih berlanjut. 

Disalah satu media edisi Maret lalu diberitakan, tahun ini terdapat  35 orang masyarakat Matra kembali diberangkatkan secara gratis melakukan umro dengan sistem pengundian dengan didanai APBD, ditambah 10 orang diberangkatkan gratis melalui dana pribadi Bupati sebagai realisasi dari nazarnya selama masa kampanye.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LSM LPKAN Matra, Sofyan, mengatakan, jika melihat implementasi program ini dari aspek pemerataan dan azas manfaat, hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, sementara nilai nominal APBD yang harus di keruk mencapai satu miliaran rupiah. Ini dengan rincian jika yang diberangkatkan itu mencapai 35 orang pertahunnya. 

Apalagi pemberangkatan dengan cara undi, menurut Sofyan, tidak memberi kejelasan kriteria, apakah itu diperuntukkan bagi masyarakat ekonomi lemah atau seperti apa sehingga terkesan program ini syarat dengan kepentingan kelompok tertentu. Hal inilah yang membuat program ini lemah dan terkesan hanya memboroskan anggaran karena nilai manfaatnya sangat kecil. 

Sebagai masyarakat Matra yang peduli terhadap program pemerintah, Sofyan meminta agar DPRD setempat yang menyetujui program tersebut kembali mengevaluasi program Bupati dan Wakil Bupati Agus - Saal ini agar benar-benar memiliki nilai manfaat yang positif terhadap masyarakat Matra secara konfrehensif. 

"Program andalan pasangan Bupati Agus-Saal ini perlu dievaluasi. Menurut hemat saya, program itu tidak memiliki asas manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Matra. Program ini hanya dirasakan oleh segelintir orang yang belum tentu ekonominya terpuruk," kata dia baru ini di Pasangkayu.

Sofyan merinci, pemberangkatan umroh gratis bagi 35 orang jika pemerintah harus mengeluarkan biaya sebesar sekira Rp.30 juta perorang maka APBD yang harus dikeluarkan bisa mencapai sekira Rp1 miliar. "Nah, jika dikalikan 5 tahun, berapa APBD kita yang habis, miliaran kan?," cetusnya.

Kata dia, dana miliaran tersebut jika dimanfaatkan untuk bantuan panti asuhan atau pembangunan infrastruktur maka ini sangat positif peruntukkannya. Dana ini juga turut dirasakan manfaatnya secara menyeluruh bagi masyarakat Matra dan bukan hanya segelintir orang yang belum tentu tidak mampu tetapi akan lebih parah jika yang dinaikkan gratis itu sebaliknya.

"Dana miliaran itu kalau dipakai bangun panti asuhan, maka setiap kecamatan dapat memiliki panti asuhan, dan ini lebih bermanfaat dibanding memberangkat puluhan orang setiap tahunnya ini yang belum pasti orang yang tidak mampu,"harapnya.

Lanjut dia, tahun 2016 ini Bupati juga telah memberangkatkan 10 orang umro gratis melalui dana pribadi Bupati, yang katanya itu adalah realisasi dari nazarnya selama masa kampanye. Kalau menghitung gaji Bupati, maka anggaran untuk pemberangkatan secara gratis kepada 10 orang tersebut juga perlu dipertanyakan.

"Pemberangkatan 10 orang ini dananya perlu dipertanyakan dari mana, hitung saja 10 orang itu akan memakan anggaran ratusan juta, cukupkah gaji bupati membiayai itu? ini kan bisa berpotensi korupsi," pungkasnya.

(ardi)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.