Cari di Blog Ini

Followers

Thursday, April 12, 2018

Berganti Nama, Jadi Pasangkayu Kabupaten di Tepian Selat Makassar Ini Lebih Hidup

Baca Juga

Ilustrasi
Ilustrasi
Oleh : Egi Sugianto, S.Hut

Dulu ketika melintasi pantai Kabupaten Pasangkayu, kita hanya diperhadapkan dengan adannya lautan luas dengan beberapa rumah penduduk yang terkesan kumuh. Pantas saat itu tak ada magnet yang  membuat orang melirik untuk berlibur ke daearah tersebut. Lalu, bagaimana Kota Pasangkayu sekarang?

Denyut nadi pembangunan Kabupaten Mamuju Utara (sekarang Kabupaten Pasangkayu, red), khususnya di Kota Pasangkayu dirasakan cukup kencang. Buktinya kota yang terletak paling utara dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) itu, sudah berubah wajah.
Kesan ingin mengubah image daerah ini, dilihat dari kerja keras pemerintah yang telah melakukan berbagai upaya untuk mendandani kota "Vovasanggayu" ini, agar terlihat elok dan menarik.

Ya, dalam beberapa waktu terakhir pemerintah di daerah ini, memang melakukan polesan secara menyeluruh untuk memperidah pentn kota. Mulai dari pembangunan infrastruktur, di sepanjang pantai pasangkayu dengan tujuan membuka ruang bagi masyarakat wisata lokal.

Bupati Pasangkayu, Ir H. Agus Ambo Djiwa MP, dan wakilnya Drs H. Muhammad Saal, patut diberikan acungan dua jempol karena sudah menampakkan pembangunan yang siginifikan dalam mendesain Kota Pasangkayu menjadi lebih hidup.

Jika dibandingkan sebelumnya, kota ini tak bergairah sehingga tidak heran jika masyarakat lebih memilih ke Kota Palu atau ke Kota Mamuju (Ibu Kota Provinsi Sul-bar) untuk berlibur.

Kalaupun ada yang ingin berkunjung ke Pasangkayu, itu hanya karena ada keperluan yang cukup penting. Tapi, sekarang Pasangkayu mulai dilirik, menjadi tempat menarik dan nyaman untuk dikunjungi.

Meski sudah berkembang, tapi pekerjaan rumah sang bupati masih cukup banyak, selain infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan, responsibiliti masyarakat terhadap pembangunan juga masih perlu digairahkan.

Selain itu obyek-obyek pariwisata di daerah ini, juga perlu dikelola secara profesional dengan mengikuti dinamika perkembangan dunia kepariwisataan. Begitu juga dengan Kuliner perlu ada tampilan dan varian baru yang diperlu mendapat pembinaan dari Pemda setempat.

Kabupaten Pasangkayu dengan jumlah penduduk lebih dari 1500 jiwa dengan luas wilayah 3.043,75 km, yang terdiri dari 12 Kecamatan, 65 Desa. Saat ini kabupaten tersebut, tengah menjadi perbincangan, menyusul adanya perubahan nama dari Kabupaten Matra menjadi Kabupaten Pasabangkayu, yang diperingati setiap 18 April, dengan alasan agar bisa membangkitkan ekonomi masyaratakat Pasangkayu.

Nama itu, berganti Desember 2017 lalu. Artinya ini adalah tahun pertama menggunakan nama Kabupaten Pasangkayu. Di tahun ini juga Agus Ambo Djiwa, menjalani periode kedua dan fokus pada pembangunan infrastruktur dalam memajukan daerah.

Seperti sering disampaikan oleh bupati disetiap kesempatan bahwa di tahun 2018 ini, pemerintah tengah focus pada pengembangan akses ke daerah-daerah yang memerlukan.

Agus Ambo Djiwa, juga diketahui public sejatiya akan membangun sebuah pelabuhan besar di Pasangkayu agar menjadi titik central untuk perikanan di Indonesia Timur.

Lalu bagaimana dengan program Desa Smart, katanya program khusus dilakukan bersama Presiden RI, Ir Joko Widodo sebagai upaya bupati dan seluruh pejabat di Pasangkayu untuk turun ke desa-desa dan menginap dalam memastikan dibukanya pelayanan bagi masyarakat. Inilah yang selama ini masih dinanti oleh masyarakat agar segela urusan dipemerintahan desa berjalan dengan baik.

Dalam menyemarakkan peringatan hari jadi sekaligus perubahan nama ini, juga ada satu hal yang cukup penting untuk dipikirkan oleh Bupati. Misalnya dari aspek kebersihan dan penataan kota tidak dilakukan setengah-setngah sehingga daerah ini meraih Piala Adipura yang menjadi lambang supermasi paling bergengsi di bidang pembangunan. Padahal bukankah daerah sudah begitu gencar dalam memberikan anggaran di bidang kebersihan.?

Kemudian dari  aspek, pengelolaan administrasi dan tata kelolah keuangan sebelumnya  telah mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pertanyaanya, mampukah Kabupaten Pasangkayu setelah perubahan nama ini masuk dalam daftar kabupaten percontohan audit keuangan  zona integritas wilayah bebas korupsi sehingga berani mencanangkan kabupaten bebas korupsi.

Semua meyakini, ditangan dingin Agus Ambo Djiwa, Pasangkayu tentunya akan terus berkembang, tidak hanya menjadi Kota yang penuh pesona tapi juga menjadi daerah yang bisa sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya. Itulah yang kita harapkan.

Egi Sugianto, S.Hut, Pemerhati Pembangunan di Pasangkayu, sehari-hari sibuk sebagai Tenaga Perencana dan Pemberdayaan Bappeda Litbang Kabupaten Pasangkayu.

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.