Baca Juga
Fifi Mustika dan Hasmiati staf Panwascam Duripoku |
Kedua wanita tersebut bernama Fifi Mustika (23 tahun) dan Hasmiati (27 Tahun). Wanita ini memang sangat berani dan menekuni tugasnya sebagai staf Panitia pengawas Pemilihan Umum di Kecamatan Duripoku, Kabupaten Pasangkayu. Saat ditemui media ini, menyatakan, tidak khuatir dengan derasnya arus sungai, sebab kata dia, hanya itu jalur terdekat yang menghubungkan kedua dusun Bambalae dan Dusun Loppong. Bahkan dirinya dengan santai menjawab bahwa tidak ada yang lebih penting dari tugas sebagai pengawas Pemilu.
“Meski kami takut akan tetapi tugas yang lebih penting dan kami lebih takut jika tugas yaang diberikan tidak dilaksanakan,” ungkap Fifi yang diamini oleh Hasmiati di Sekretariat Panwascam Duripoku, Rabu (4/4).
Mengingat resiko yang sangat besar dengan melalui sungai yang bentangannya mencapai 60 meter, dirinya menjelaskan, di sungai itu memang ada pincara (rakit) sebagai transportasi penyeberangan, akan tetapi saat itu tidak ada yang kemudikan sementara pengumuman sudah harus dipastikan sampai ke dusun itu maka dirinya memberanikan diri melalui sungai meski harus melalui sungai.
“Ya agar pengumuman dipastikan penyebarannya kami harus nekat melalui jalur sungai karena kami juga takut kemalaman jika harus melalui jalan darat,” terang Staf Panwaslu Kecamatan Duripoku ini.
Ketua Panwaslu Kabupaten Pasangkayu, Syamsudin, saat dihubungi membenarkan, dua wanita tangguh yang menyeberangi sungai untuk menyebarkan pengumuman rekrutmen Panwas kelurahan dan Desa. Dirinya sangat mengapresiasi dan mengharapkan kepada seluruh Panwas Kabupaten maupun Panwascam menjadikan contoh, tekadnya harus menjadi semangat bagi Pengawas lainnya.
“Kami dari Panwaslu Kabupaten Pasangkayu sangat mengapresiasi dan menjadikan sebagai staf teladan yang patut di contoh, tidak hanya pada tingkat Panwascam akan tetapi juga menjadi contoh bagi Pengawas Pemilu disemua tingkatan,”harapnya.
(.../LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar