Cari di Blog Ini

Followers

Friday, June 3, 2016

Netizen Beri 204 Komentar dan 217 Likers Untuk Buaya Gunung dari Sungai Mamasa?

Baca Juga


Buaya itu  (foto: fb Rahmat Hidayat Montonglayuk)

Benarkah itu Buaya,  Rindu?

Mamasa  Sedikit unik dan mengagetkan memang ketika  seekor buaya berukuran cukup besar ditemukan di Sungai  Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) . Padahal jauh-jauh sebelumnya  sungai  tua yang bermuara di Ulu Saddan di Sulawesi Selatan (Sulsel) sepi dari buaya. Lagi  pula habitat  untuk  buaya ada di muara-muara sungai pada dataran rendah.

Seorang fesbuker, Rahmat Hidayat Montonglayuk, mengirim foto buaya gunung tersebut  ke group fesbuk  MAMASA COMMUNITY, Selasa,  (31/06/2016)  kemudian memberi keterangan.
·

“Hati-hati ke Sungai Mamasa,  soalnya sudah ada buaya yang  ditemukan warga  kemarin,  jam 5 sore,  tgl 30 -05 -2016,”  tulisnya. Itu kemudian ditanggapi  204 komentar dan 217 like oleh nitezen di group itu. Karena kemunculan  buaya gunung itu terbilang unik, komentarnya juga  lucu-lucu.

Fesbuker Joni Panggalo bertanya, “ Dimana di ambil?” Kemudian dijawab Rahmat  Hidayat  Montonglayuk, pemilik status. “Di sungai Mamasa. Sekitar  Rante-Rante, sekarang buayanya dipamerkan di samping kator  DPR Kabupaten Mamasa.”

Tambah unik memang, buaya di pamer dekat gedung parlemen daerah. Itu membuat  netizen, Ayu Hartina Demmatande, kasian pada buaya.  ” Waduh,  kenapa dipamerkan kasian, lepas saja ke habitatnya.” Ditimpali senada,  Agustina Sombo Lola.  “Kenapa  jadi pameran,  kan kasian dilepas  jangan diganggu biar dia hidup tenang.  Kalau dia tidak ganggu manusia biarkan dia hidup tenang.”

Namun fesbuker  Pilipus Sampe Bongga Layuk sedikit bercanda.  “Dipamer biar exis itu buaya, siapa tau ada yang mau  foto bareng,  hehe.” Terus beragam  komentar muncul, ada yang tidak percaya kalau buaya muncul di Sungai Mamasa. Dedy Origenes Lodewix Lubuk misalnya katakan.   “Ah, awang, anna pada ia puarang buayana, tae pada yao o.” Dijawab  Rahmat Hidayat Montonglayuk.  “Betulan kawan, kalau gak percaya,  datang liat di samping Kantor  DPRD.” Lalu ditanggapi bercanda oleh  Pilipus Sampe Bongga Layuk.  “Buaya darat mungkin mu maksud.” Terus di-“panasi” oleh Dewy Puspita Sary. “ Buaya darat  banyak.”

Selaan netizen Komarudin Tande cukup menyentil. “ Luar biasa! Buayapun  sudah menyusup di Mamasa, ini petanda  baik,  hewan reptil pemangsa  tidak lag cuma di muara, pegununganpun disasar.” Kemudia iapun menambahkan. “Saya tidak heran buaya ada di Sungai Mamasa yang besar, yang  heran,  bala ada buaya di jalan raya Mamasa gentayangan.”

Akibat terlalu banyak komentar  bertanya pada status yang dibuatknya,  Rahmat Hidayat Montonglayuk mempersilahkan penanya untuk menemui sendiri buaya itu,  “Nda tau itu, masih di kantor  DPRD Mamasa atau udah dmana  soalnya saya bukan bapaknya  itu buaya. Tanya  mie  ki sama bapaknya  itu buaya,   karena  ada yang mengaku  bapaknya  tadi malam, wkwkwkw.”

Pembicaraaan tentang buaya itu di media sosial (Medsos) terus bergulir dari buaya  suangai ke buaya darat. Kemudian melenting lagi, kalau buaya itu adalah kembaran orang, seperti dikomentar Dewy Puspita Sary,  “Ambai  rindunna  tau.”  Lalu disela Sem Sone.  “KaIo memang rindu itu.  Makanya harus dilepaskan kembali itu.”  Dijawab lagi oleh Dorche To Beang.  “Ini bukan rindu.  Karena rindu itu pendek.  Ini mah buaya betulan.”

“Tapi katanya,  ada yang ngaku seabgai bapaknya,” sela Dewy Puspita Sary. Kemudian disoal lagi oleh Robi Rorong.  “Betulkah ada orang kembar buaya, kalau ada mengaku,  lebih baik lepas aja,  perlakukan juga dia baik-baik  layaknya manusia.”

Tentang buaya kembaran manusia yang ditemukan di Sungai Mamasa terus bergulis sampai, netizen  Kaco Tandibali,  sarankan  lepas ikatan buaya itu, kalo buaya tidak gigit yang mengaku bapaknya, berarti memang betul dia buaya rindu.

LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.