Baca Juga
Buaya itu (foto: fb Rahmat Hidayat Montonglayuk) |
Benarkah itu
Buaya, Rindu?
Mamasa –
Sedikit unik dan mengagetkan memang ketika seekor buaya berukuran cukup besar ditemukan
di Sungai Mamasa, Sulawesi Barat
(Sulbar) . Padahal jauh-jauh sebelumnya
sungai tua yang bermuara di Ulu
Saddan di Sulawesi Selatan (Sulsel) sepi dari buaya. Lagi pula habitat
untuk buaya ada di muara-muara
sungai pada dataran rendah.
Seorang
fesbuker, Rahmat Hidayat
Montonglayuk, mengirim foto buaya gunung tersebut ke group fesbuk MAMASA COMMUNITY,
Selasa, (31/06/2016) kemudian memberi keterangan.
·
“Hati-hati
ke Sungai Mamasa, soalnya sudah ada
buaya yang ditemukan warga kemarin, jam 5 sore, tgl 30 -05 -2016,” tulisnya. Itu kemudian ditanggapi 204 komentar dan 217 like oleh nitezen di
group itu. Karena kemunculan buaya
gunung itu terbilang unik, komentarnya juga
lucu-lucu.
Fesbuker Joni Panggalo
bertanya, “ Dimana di ambil?” Kemudian dijawab Rahmat Hidayat Montonglayuk, pemilik status. “Di
sungai Mamasa. Sekitar Rante-Rante, sekarang
buayanya dipamerkan di samping kator DPR
Kabupaten Mamasa.”
Tambah unik
memang, buaya di pamer dekat gedung parlemen daerah. Itu membuat netizen, Ayu Hartina Demmatande,
kasian pada buaya. ” Waduh, kenapa dipamerkan kasian, lepas saja ke
habitatnya.” Ditimpali senada, Agustina Sombo Lola.
“Kenapa jadi pameran, kan kasian dilepas jangan diganggu biar dia hidup tenang. Kalau dia tidak ganggu manusia biarkan dia
hidup tenang.”
Namun
fesbuker Pilipus Sampe Bongga Layuk
sedikit bercanda. “Dipamer biar exis itu
buaya, siapa tau ada yang mau foto
bareng, hehe.” Terus beragam komentar muncul, ada yang tidak percaya kalau
buaya muncul di Sungai Mamasa. Dedy Origenes
Lodewix Lubuk misalnya katakan.
“Ah, awang, anna pada ia puarang buayana, tae pada yao o.” Dijawab Rahmat Hidayat
Montonglayuk. “Betulan kawan,
kalau gak percaya, datang liat di samping
Kantor DPRD.” Lalu ditanggapi bercanda
oleh Pilipus Sampe Bongga Layuk.
“Buaya darat mungkin mu maksud.” Terus
di-“panasi” oleh Dewy Puspita Sary.
“ Buaya darat banyak.”
Selaan
netizen Komarudin Tande
cukup menyentil. “ Luar biasa! Buayapun sudah
menyusup di Mamasa, ini petanda baik, hewan reptil pemangsa tidak lag cuma di muara, pegununganpun disasar.”
Kemudia iapun menambahkan. “Saya tidak heran buaya ada di Sungai Mamasa yang
besar, yang heran, bala ada buaya di jalan raya Mamasa
gentayangan.”
Akibat
terlalu banyak komentar bertanya pada
status yang dibuatknya, Rahmat Hidayat
Montonglayuk mempersilahkan penanya untuk menemui sendiri buaya
itu, “Nda tau itu, masih di kantor DPRD Mamasa atau udah dmana soalnya saya bukan bapaknya itu buaya. Tanya mie ki
sama bapaknya itu buaya, karena
ada yang mengaku bapaknya tadi malam, wkwkwkw.”
Pembicaraaan
tentang buaya itu di media sosial (Medsos) terus bergulir dari buaya suangai ke buaya darat. Kemudian melenting lagi,
kalau buaya itu adalah kembaran orang, seperti dikomentar Dewy Puspita Sary, “Ambai rindunna
tau.”
Lalu disela Sem Sone.
“KaIo memang rindu itu. Makanya harus dilepaskan kembali itu.” Dijawab lagi oleh Dorche To Beang.
“Ini bukan rindu. Karena rindu itu pendek. Ini mah buaya betulan.”
“Tapi
katanya, ada yang ngaku seabgai bapaknya,”
sela Dewy Puspita Sary.
Kemudian disoal lagi oleh Robi Rorong. “Betulkah ada orang kembar buaya, kalau ada mengaku,
lebih baik lepas aja, perlakukan juga dia baik-baik layaknya manusia.”
Tentang
buaya kembaran manusia yang ditemukan di Sungai Mamasa terus bergulis sampai,
netizen Kaco Tandibali, sarankan lepas ikatan buaya itu, kalo buaya tidak gigit
yang mengaku bapaknya, berarti memang betul dia buaya rindu.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar