Cari di Blog Ini

Followers

Monday, August 22, 2016

Lentera Sulawesi, Bekerja Pada Sisi Lain “menDuniakan” Mamasa

Baca Juga


Ilustrasi (foto: Int/LS)
Ilustrasi (foto: Int/LS)
Mamasa Tanggapan  Octovianus Danunan, Sabtu (20/08/2016)  yang menuliskan di wall-nya. “Lentera Sulawesi  media  yang tadak fair, dan tadak jeli melihat fakta.  Sekedar  media yang tidak  punya visi dan tadak  bisa melihat fakta dan kenyataan. Media yang  tak punya konfirmasi  ke  pihak penyelengara, sepihak  dan tidak memenuhi standar  jurnalistik, sangat tendensius dan tdk netral. Tetapi apapun bentuknya  warga  Mamasa  tidak  bodoh dan sudah bisa menilai sendiri.”

Itu adalah sebuah sisi  baik  untuk site ini, karena  pribadi Octovianus Danunan adalah  bagian yang  telah mengisi dan men-charge baterai  jurnalistik lenterasulawesi  dalam diskusi  jarak jauh via personal facebook (PF). Demikian  juga Tomakaka Messawa, Pasamboan Pangloli. Adalah tak pantas lenterasulawesi  mendebat  keduanya, yang telah dituakan.

Namun untuk kedua senior  kami  Octovianus Danunan dan Pasamboan Pangloli, lenterasulawesi  sampaikan, sebuah  publikasi  kadang  seperti sebiji durian masak di pohon. Ketika kita lansung mencomot sebiji  itu, mulut kita akan terkena durinya. Tetapi jika dibuka  dengan pelan lalu biji-bijinya dikeluarkan, dimasukkan ke mulut dan dikunyah, akan terasa manis dan nikmat.

Ketika lenterasulawesi  memulung informasi  perdebatan di media sosial (Medsos) dan melakukan spot interview di PF dan menpublis  tentang rekor Muri Pompang  Mamasa. Site ini selalu mengingat  tagline “Ayo ke Mamasa.”  Sebagai sebuah media di  dunia  maya  (Dumay), mencoba mengajak, memancing dan membangunkan dunia  luar untuk berselancar  (Surfing)  ke Mamasa.

Tim editor  IT  lenterasulawesi  telah melakukan  riset  kecil dengan  mencoba  key words “Mamasa” “Pompang” “ “Rekor Muri Pompang Mamasa”  kata yang sering dipakai  lenterasulawesi  di mesin pencarian  google. Ternyata ribuan orang telah surfing dari  seluruh  belahan dunia, ingin  tahu. Tentu  dengan  sendirinya, mereka secara  tak  sadar mengikuti  ajakan “Ayo ke Mamasa.”

Sekarang, mereka  telah ke Mamasa  dan lenterasulawesi  adalah salah satu  pintunya. Tentu dari sekian banyak pintu-pintu yang disiapkan untuk membangun  Mamasa  sebagai  pusat  destinasi  wisata. 
LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.