Baca Juga
Indonesia telah selangkah lebih maju di antara bangsa – bangsa lain dengan kehadiran seorang inovator alat laboratorium fisika yang memiliki turunan pada berbagai teknologi tepat guna. Arizenjaya sang jenius asal Mamasa, Sulawesi Barat ini penggagas “Instrument Termodinamika Arizenjaya”. Alat ini berupa Pengukur Perbedaan Energy Serap Benda Berwarna, yang dilengkapi dengan postulat: “Jika benda memiliki energy serap sesuai warnanya, maka pemberian warna benda dapat diintervensi melalui pemberian energy”. Selain itu, ada sejumlah teknologi lainnya yang dapat diinovasi, diantaranya turbin ulir yang memiliki ketinggian paling rendah, telah dipamerkan pada Pameran Teknologi Tepat Guna (Pameran TTG) Tingkat Nasional di Kota Samarinda Kalimantan Timur.
Pada edisi pertama penulisan profil tokoh yang
telah dipublikasikan oleh Harian Sulbar Raya berjudul “Sang Jenius Dari
Mamasa Menghentak Dunia,” maka pada edisi kedua ini kita akan lebih mengenal
sosok Arizenjaya melalui ide–ide briliannya dan sejumlah penghargaan yang telah
diraih.
Nama Arizenjaya terus meroket seiring dengan
terjualnya alat laboratorium fisika yang ditemukannya, yaitu : “Pengukur
Perbedaan Energy Serap Benda Berwarna dalam Pembelajaran Fisika” yang diberinya
nama: “Instrument Energy Termodinamika Arizenjaya”. Alat
laboratorium yang ditemukan ini telah diuji coba secara ilmiah melalui
eksperimen yang dilakukannya, bermula di laboratorium SMAN 3 Sengkang, tepatnya
tahun 2003. Pada pertengahan tahun 2008 Ariz pindah tugas ke Sulawesi Barat
sebagai guru dan kini ia dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Mamasa sebagai
kepala sekolah SMA Negeri 1 Sumarorong. Bentuk dan design alat ukur tersebut
disempurnakan bentuknya menjadi permanent di laboratorium Fisika SMA Negeri 1
Sumarorog dan bersiap memporsentasekan pertama kali pada Simposium Nasional
MGP-MIPA yang diselenggarakan Universitas Hasanuddin (UNHAS) pada 8 Agustus
2008. Berselang dua bulan berikutnya, Ariz kembali meraih predikat sebagai
peserta terbaik Training of Trainer yang diselenggarakan oleh Dirjen Manajemen
Pendidikan dasar dan Menengah dan MCPM-AIBEP bulan Nopember di kota Palu.
Keberhasilan yang dicapai pria paling komunikatif ini,
tidaklah bersifat instan dan mudah. Ariz mengakui bahwa dirinya beberapa kali
mengalami kegagalan, namun kegigihan dan karakter yang pantang menyerah yang
tertanam dalam dirinya membuatnya terus mencoba hingga perjuangannya membuahkan
hasil. Sosok jenius dari kota sejuk Mamasa ini, telah menyandang Sertifikat Hak
Cipta dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Departemet Hukum dan HAM Republik Indonesia
Selanjutnya penerima penghargaan sebagai finalis lomba
Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2006 ini, mulai
menuai hasil kerja kerasnya. Telah terjual lebih dari tiga puluh unit yang
dibeli oleh Pemprov.Sulawesi Barat melalui APBD Provinsi Sulawesi Barat dan
tercatat dalam LPSE Sulawesi Barat sebagai salah satu mata anggaran yang
ditenderkan. Kepala Dinas Pendidilkan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi
Barat, Drs.Muzakkir Kullase, M,M. menyambut dengan antusias penemuan
Arizenjaya serta mengungkapkan apresiasinya bahwa Arizenjaya adalah aset
Sulawesi Barat yang tidak boleh disia – siakan karena alat laboratotium Fisika
yang ditemukan ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan Sains
dan Teknology di Sulawesi Barat, serta mengharumkan nama Sulawesi Barat
di mata dunia. Apresiasi yang sama dituturkan oleh wakil ketua DPRD Provinsi Sulbar,
Munandar Wijaya. Munandar menilai bahwa melihat sisi kwalitas dan fungsi alat
laboratorium Fisika Arizenjaya ini, maka sangat cerdas ketika ini dimasukkan
sebagai salah satu mata anggaran dalam APBD Provinsi Sulawesi Barat karena
langsung menyentuh peningkatan mutu sumber daya manusia generasi muda Sulawesi
Barat yang harus menjadi sentral pembangunan daerah, jika kita ingin
mempercepat proses perwujudan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat. Munandar
berpandangan bahwa nation building (pembangunan bangsa) harus dimulai
dengan menempatkan manusia sebagai sentral pembangunan jika kita memiliki
komitmen untuk segera mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat kita.
Hasil awal yang didapatkan dari penjualan alat ukur
sejumlah lebih dari tiga puluh unit tersebut sebesar hampir setengah milliar
rupiah. Kepada penulis, Ariz menuturkan bahwa dirinya akan menyisir setiap
provinsi di Indonesia untuk memperkenalkan dan menawarkan alat laboratorium
fisika tersebut dan sekaligus siap memberikan workshop pelatihan penggunaannya,
berkenaan dengan amat dibutuhkannya alat laboratorium ini dalam mewujudkan
proses pembelajaran fisika yang bermutu tinggi.
Sebagai seorang inventor (penemu) Tim Teknologi Tepat
Guna (TTG) Provinsi Sulawesi Barat dalam pameran TTG Tingkat Nasional Juni 2014
di Kota Samarinda, maka pada peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang
Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang dilaksanakan pada tanggal
25 Nopember 2013 silam di Mamuju, Arizenjaya mendapat penghargaan dari Gubernur
Sulawesi Barat sebagai satu-satunya guru berprestasi se-Sulawesi Barat,
berkenaan dengan penemuan formula (rumus) Arizenjaya yang ditemukannya. Hal
yang sama, sebelumnya pernah meraih guru faforit SMA negeri 3 Sengkang Unggulan
Kabupaten Wajo tahun 2008. Sedangkan penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan
diraihnya bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun yang ke-331 Provinisi
Sulawesi Selatan pada tanggal 19 Oktober tahun 2000.
Dari dua Gubernur yang telah memberinya penghargaan
seperti tersebut diatas, maka dapat diprediksi seandainya Ariz berpikir
untuk pindah ke provinsi lain, maka Gubernur di provinisi itu akan
memberinya lagi penghargaan yang sama atas prestasinya yang menakjubkan.
Ide brilian ahli energy terbarukan ini terus
bergulir. Berbagai tingkatan institusi mulai dari pelatihan guru,
seminar pengembangan teknologi, motivator dan lain – lain telah menggaet
namanya untuk hadir sebagai pembicara dan trainer berkualitas.
Teori Arizenjaya dalam mengukur perbedaan energy serap
benda berwarna hanya menggunakan alat dan bahan yang sangat sederhana. Yakni
botol minuman fanta yang diberi berbagai macam warna yang ditempatkan dalam box
kaca yang alasnya berbentuk bujursangkar dengan ukuran 22,50 x 22,50 cm2 , dengan tinggi kaki box 31.80 cm.
Postulat dan rekomendasi Arizenjaya yaitu
- ‘Dalam kerangka acuan yang serba sama, masing – masing benda berwarna memiliki perbedaan energi serap yang sama dan konstan .
- Jika benda berwarna memiliki energy serap sesuai warnanya, maka warna benda dapat diinterfensi melalui pemberian energy
- Pengembangan konsep Fisika melalui percobaan Arizenjaya memberi peluang para ahli fisika untuk menemukan gejala–gejala alam yang bermanfaat bagi pengembangan teknologi sederhana dan canggih, termasuk pemadam kebakaran otomatis, serta air mancur dan seni musik yang terkendali alami dengan menggunakan energy matahari, penentuan jenis dan ketebalan logam/zat, ramalan cuaca, ramalan gempa yang akurat dan lain – lain
Pemenang pertama lomba guru
berprestasi dan lomba karya ilmiah tingkat kabupaten Wajo serta peraih
penghargaan sebagai Guru Profesional bidang study fisika dari Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Tahun 2007 ini, adalah figure Big Father
Science. Seiring dengan bergulirnya waktu produk turunan dari alat praktik
fisika yang ditemukanya termasuk teknologi energi terbarukan Arizenjaya siap
meramaikan pasar teknologi Indonesia 5 tahun mendatang.
Soal warna favorit, pembicara
Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta pada
Oktober 2010 silam ini, memilih warna putih. Aktifitas kesehariannya selalu
memakai baju putih termasuk handuk dan pakaian dalam warna putih tuturnya.
Suatu kejadian unik, ketika mengikuti suatu acara di suatu hotel di salah satu
kota di Indonesia, Ariz kehilangan handuk pada hari kedua menginap di hotel itu
akibat antara warna handuknya dan warna handuk hotel sama-sama putih dan dikira
roomboy adalah handuk hotel yang harus dikumpulkan untuk dibersihkan. Warna
putih menurut Ariz akan menampakkan warna kotor dengan sangat jelas dan hal itu
menandakan bahwa ia akan segera membersihkannya. Berbeda dengan prinsip orang
kebanyakan soal warna. Pada umumnya orang menyukai warna agak gelap, untuk
menyiasati, agar kotoran yang menempel pada kain tersebut tidak akan
nampak jelas. Arizenjaya mengenakan pakaian putih sebagai pakaian untuk
dipakai kuliah setiap hari sejak dirinya sebagai mahasiswa jurusan
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Makassar yang dahulu bernama IKIP
Ujungpandang.
Ilmuwan Indonesia yang layak
menyandang gelar Professor ini, sangat menekankan sikap rendah hati dan
kesabaran pada dirinya. Bagi Ariz, sifat rendah hati dan sabar mungkin sulit
untuk dipertahankan saat berhadapan dengan kekerasan dan ketidak adilan, tetapi
dengan tetap menjaga hati dari luapan emosi, akan membiasakan cahaya
kemanusiaan berkualitas dan membuka jalan untuk dapat melakukan
kebaikan–kebaikan bagi orang lain. Keteladanan ini senantiasa
di-ekspresi-kannya kepada setiap anak didiknya, rekan sesama guru, dan para
relasinya terutama melalui sikap sehari-hari.
Meski sejumlah prestasi dan
penghargaan yang diterimanya baik dalam negeri maupun dari lembaga
Internatinal, tidak serta membuatnya merasa dirinya paling hebat. Hasrat dan
harapan seorang Arizenjaya adalah ingin memajukan pendidikan dan teknologi di
Indonesia dan yang paling utama baginya adalah setiap karyanya dapat bermanfaat
untuk dinikmati banyak orang. Walaupun secara keuangan Ariz akan menuju ke zona
Bebas Finnacial melalui produk–produk teknologi inovasi turunan dari alat
laboratorium fisika temuannya, yang mana pasarannya diprediksi bakal meraup
keuntungan hingga milliaran rupiah, namun sang penemu jenius ini, tidak hanya
bertujuan untuk memperkaya dirinya sendiri. Ariz ingin melakukan hal yang sangat
sosial dengan berupaya untuk dapat membangun hidup orang lain melalui ilmu
pengetahuan yang dimilikinya. Dirinya berkomitmen bahwa keahliannya akan
diturunkan secara estafet kepada setiap generasi yang ingin belajar darinya,
melalui ekperimen, pelatihan, dan training.
Sebuah kesempatan akan terbuka dan
merupakan peluang manis bagi kemajuan para anak didik mulai dari tingkat
TK,SMP,SMA dan Perguruan Tinggi untuk menyerap ilmu dari seorang pemikir
tingkat dunia, dimana rencana besarnya untuk mencerdaskan anak – anak bangsa di
seluruh Indonesia akan diprogramkan melalui sebuah lembaga
yang telah dirintisnya yaitu Lembaga Pelatihan Sains & Teknology
Arizenjaya. Adapun sumber dana yang akan dipakai untuk memulai program tersebut
berasal dari hasil penjualan alat ukur laboratorium Fisika yang saat ini
sedang dipasarkan. Target awal penjualan adalah sebanyak 200 unit. Jika hal
tersebut tercapai, maka Ariz akan merealisasikan program pendidikan
tersebut pada akhir 2018 mendatang. Untuk itu Ariz sangat mengharapakan
perhatian pemerintah untuk mendukung programnya agar dapat terlaksana.
Arizenjaya juga akan membuka peluang
seluas–luasnya untuk menjadi mitra kerja bagi para pendidik, ilmuwan, dunia
usaha, politisi dan masyarakat umum di semua lini melalui berbagai pelatihan,
workshop, tentang penggunaan teknologi tepat guna Arizenjaya yang akan menjawab
berbagai permasalahan yang dihadapi baik secara invidu maupun secara kolektif
dan secara global, termasuk solusi dari permasalahan kebakaran hutan di
berbagai tempat di berbagai benua. Teknologi lainnya berupa pengairan untuk
persawahan dan pemukiman, listrik, turbin, alat–alat rumah tangga,
jemuran otomatis, pemadam kebakaran hutan otomatis, dan lain–lain yang
menggunakan energy sebagai powernya.
(Penulis : Elsi Juniaty)
No comments:
Post a Comment
Komentar