Baca Juga
Penanaman pohon mahoni di HL Sumarorong |
Kegiatan penyisiran Hutan Lindung (HL) seluas 200 hektar ini
bertujuan untuk meninjau langsung lokasi
sasaran penanaman 100 ribu bibit pohon
kayu mahoni dengan sistem penanaman 500
pohon per hektarnya. Penyisiran HL tersebut dipimpin langsung oleh Kepala KPHL
Mamasa Tengah, Lukas Latief, S. Sos, MM,
didampingi Kapolsek Sumarorong,
AKP Lambertus LL, Koramil Sumarorong,Camat, LSM dan Wartawan.
Kepada wartawan, Kepala
KPHL yang akrap disapa Latief katakan, Desa Sasakan dan
Desa Salubalo ditunjuk sebagai obyek penanaman 100 ribu pohon jenis Mahoni. Ini dimaksudkan agar upayah pelestarian hutan
benar - benar terlaksana dengan baik .
Pertimbangan kegiatan ini dimulai di Kecamatan Sumarorong, karena Kec Sumarorong merupakan kecamatan yang berada
tepat di pertengahan Kab Mamasa. Jika pelestarian hutan di Kec Sumarorong ini sukses, maka dapat
dipastikan PHPL wilayah Lain di Kab Mamasa, seperti PHPL Wilayah Timur dan Barat juga ikut
lestari.
“Penanaman 100 ribu pohon kali ini akan tetap akan berlanjut
sampai seluruh kawasan HL di Kabupaten Mamasa dapat tersentuh program seperti ini. Kegiatan penanaman
pohon jenis mahoni ini juga melibatkan masyarakat dan para petani,” jelas Latif.
Setelah menyisir lokasi seluas 200 hektar, Latief dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Pondok "Lestari" tepat berada di titik nol dimulainya penanaman 100 ribu pohon. Kemudian
Kapolsek, Koramil, Camat dan sejumlah staf serta masyarakat setempat memulai proses penanaman pohon.
Latief juga mengharapkan agar kedepan, ada kerjasama antara Dinas Kehutanan Dan Dinas
Pertanian, sehingga lokasi penanaman pohon dapat pula dimanfaatkan dengan
tanaman jangka pendek seperti jagung dan
Kedelai dengan tidak merusak habitat alam dan hutan itu sendiri. Hal ini sering
disebut Pemanfaatan Butan Dibawah Tegak.
Latief juga jelaskan, jika seluruh kawasan HL di Kabupaten Mamasa terjaga dan lestari maka kebutuhan air untuk pasokan
PLTA Bakaru tetap terjamin. Bukan itu
saja, hutan merupakan jaminan kelangsungan hidup hajat
orang banyak terutama anak dan cucu
kita. Untuk itu Latief mengharapkan agar Program Pelestarian Hutan dalam Program KBB (Kebun Bibit Besar) ini benar benar bermanfaat dan
berkesinambungan.
“Semoga tahun yang
akan datang postur APBN dapat
menjawab kebutuhan anggaran agar seluruh
kawasan HL di wilayah Mamasa Tengah yang membawahi 8 (delapan) kecamatan dapat terpenuhi. Kalau
bukan kesadaran kita untuk melestarikan hutan maka kondisi hutan kita kedepan
akan semakin memperihatinkan,” kata Latief.
Di Tempat yang sama
Kapolsek Sumarorong AKP, Lambertus LL mengharapkan agar pelestarian, pemeliharaan
dan penyelamatan hutan menjadi beban dan tanggung
jawab seluruh pihak. Baik itu pemerintah, masyarakat,TNI/Polr i
maupun LSM dan Pers.
“Jika seluruh komponen terlibat langsung menjaga dan
mengawasi pelestarian hutan yang dimaksud,maka yang akan menikmati hasilnya
nanti tentu sluruh komponen yang terlibat. Sebaliknya menurut kapolsek,jika
seluruh komponen tidak peduli dengan hal ini,maka dampaknya juga akan dirasakan
oleh kita semua. "Siapa yang menanam pasti menuai," kunci Kapolsek.
(AWT,
LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar