The Real Mamuju Utara

Baca Juga

Ikon Kota Pasangkayu, Mamuju Utara

Pasangkayu - Mamuju Utara (Matra) yang identik dengan sebutan Pasangkayu, adalah kabupaten paling ujung utara Provinsi Sulawesi Barat. Terbentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 7 tahun 2003, hasil pemekaran dari Kabupaten Mamuju.

Sebelum terbentuk jadi kabupaten, Matra masih sangat terisolir. Kehidupan masyarakatnya masih terbelakang dan merupakan daerah pelarian akibat adanya pemberontakan DI/TI di awal-awal Kemerdekan RI. Karena itu warga Mamuju Utara kini didiami oleh banyak ragam suku pendatang.

Kabupaten yang dijuluki Bumi Vova Sanggayu ini, semula terdiri dari empat kecamatan, yakni, Kecamatan Sarudu, Baras, Pasangkayu dan Kecamatan Bambalamotu. Ide awal pembentukannya di mulai dari Sarudu yang dimotori oleh H. Yaumil Ambo Djiwa, H. Agus Ambo Djiwa berserta sejumlah tokoh pembentukan Matra lainnya.

Setelah terbentuk menjadi kabupaten secara admnistratif, Matra mulai memacu laju pembangunan. Pertumbuhan ekonomi secara bertahap dapat ditingkatkan. Hal tersebut didukung oleh kondisi alam yang sangat strategis, berisisian dengan Selat Makassar pada kawasan dataran rendah serta tanah yang subur di dataran tingginnya.Karena itu kabupaten ini kembangkan perkembunan, pertanian yang didukung sektor yang perikanan yang cukup potensil.

Selain dikenal sebagai penghasil sawit ternama di Pulau Sulawesi, kabupaten ini dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menjadi sentra pengembangan udang vaname. Pada tahun 2015 silam, Bupati H. Agus Ambo Djiwa, telang mengundang presiden RI, Ir. Joko Widodo untuk canangkan pertambakan vaname secara intensifikasi dengan teknologi yang rama lingkungan, serta ekstensifikasi tambak vaname hingga mencapai ribuan hektar. Itu ditandai dengan diresmikannya Kampung Vaname di Kecamatan Tikke Raya.

Perkembangan Kabupaten Matra dengan usia mulai menanjak dari 14 tahun cukup signifikan dengan kemajuan Negara Republik Indonesia. Kabupaten yang cukup terbelakang hingga akhir 1990-an ini mulai dibenahi infrastruktur dasarnya jalan –jalan dan jembatan serta pasilitas umum lainnya dibangun secara bertahap. Itu kemudian mendorong laju kesejahteran masyarakat, hingga pada tahun 2014 lalu, Matra telah keluar dari kategori daerah tertinggal.