Baca Juga
Baharuddin Pulindi, SH. |
Pasangkayu – Pada
posisi pelintasan dari Makassar
(Sulawesi Selatan) dan Palu (Sulawesi Tengah), Kabupaten Mamuju Utara (Matra),
Sulawesi Barat (Sulbar) sangat
diuntungkan dari sisi ekonomi. Namun itu berdampak pula bagi peredaran
Narkotika dan Obat-Obatan Berbahaya (Narkoba) di daerah yang terkenal cukup
kaya ini.
Hasil pengamatan Ketua
Lembaga Bantuan Hukum Rakyat (LBHR) Benteng Keadilan, Baharuddin Pulindi, SH,
peredaran, penggunaan dan transaksi Narkoba
di Matra, sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Bahkan menurut lawyer yang mantan anggota DPRD Matra ini,
Narkoba di kabupaten penghasil sawit ini sudah merajalela.
“Saya contohkan, dari
Januari hingga Juli 2017, 30
kasus yang masuk ke Pengadilan Negeri (PN) Pasangkayu, 60% diantaranya
adalah masalah Narkoba. Itu melibatkan semua kalangan, mulai dari
anak-anak hingga orang tua, dari gadis-gadis hingga ibu-ibu, bahkan ada satu
keluarga pengedar,” kata Pulindi cemas.
Untuk itu Baharuddin Pulindi, kepada semua pihak terkait,
pemerintah, aparat hukum dan masyarakat secara bersama-sama memerangi bahaya laten
Narkoba ini. Menurut Pulindi, hal ini harus
ditangani secara komprehensif, karena
sudah pada posisi mengkhawatirkan dan mengancam sendi-sendi kehidupan dalam
masyarakayat.
Selain Narkoba, Pulindi juga sangat kaget dan sedih oleh tingginya
angka kasus pelecehan seksual di
kabupaten ini. Itu menunjukkan adanya dekandensi moral. Makanya perlu
pendidikan moral dan keagamaan ditingkatkan di tengah-tengah masyarakat.
(kontribusi
H. Alwi/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar