Cari di Blog Ini

Followers

Saturday, November 11, 2017

Pesan Sakral Wabup Matra Untuk Kerukunan Keluarga Makassar?

Baca Juga

Silaturahmi Kerukukuna Keluarga Makassar
Silaturahmi Kerukukuna Keluarga Makassar
Pasangkayu - Wakil Bupati  Mamuju Utara (Pasangkayu), Drs. H. Muhammad Saal dalam kesempatan tatap muka pengurus Kerukunan Keluarga  Makassar, Jumat (10/11/2017) sampaikan pesan sakral. Orang nomor dua di kabupaten sawit  ini berharap semua etnis dapat bergandengan tangan di Matra.

Pertemuan yang berlansung di rumah Ahmad Sibali Daeng Lili  tersebut, selain dihadiri Wakil Bupati, H. M. Saal,  Sekkab Matra, H.M. Natsir  hadir  pula Ketua Fraksi Partai Golkar  DPRD  Matra, H. Syaifuddin A Baso.

Silaturahmi  itu sarat dengan nilai-nilai  “A’bulo Sibatang”  sebagai  filosofi yang digunakan oleh etnik Makassar dari zaman ke zaman, hingga saat ini masih bertahan. Nilai  yang terkandung didalamnya adalah kebersamaan dalam simpul tali takkan putus.

Menurut  H  Muh Saal, dirinya atas nama pribadi serta selaku pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan  telah diberikan sebuah penghargaan untuk hadir di tenga-tengah organisasi  Kerukunan Keluarga Makassar  “A’bulo Sibatang.”

“Ketika Matra dirancang menjadi sebuah Kabupaten, penduduknya kan cuma sekitar 64 ribu jiwa,karena kehadiran kita semua sudah memberi sumbangsih yang tidak kecil seperti pada penduduk saat ini sudah mencapai sekitar 218 ribu jiwa itu karena kehadiran kita semua dan telah memberi kontribusi bagaimana membangunan daerah,” kata Saal.

Saal juga berharap  semua suku yang ada di Matra dapat membentuk sebuah komunitas karena itu sangat  bermanfaat,  misalnya ada masalah-masalah yang interen antar suku. Jika itu terjadi,maka sesama kerukunan dapat membicarakan dengan cara kekeluargaan. Ia  yakin kekeliruan itu dapat terselesaikan  tanpa ada masalah lagi.

Sementara itu, Suamin Rahim  Daeng Sitaba  dalam prolog sebagai  Ketua Kerukunan menggambarkan, Mangkasara’ atau kini disebut (Makassar adalah nama Melayu ) merupakan adalah Etnis yang mendiami pesisir  selatan Pulau Sulawesi,dan terbagi menjadi dua rumpun besar berdasarkan tutur/dialek, yakni, Lakiung dan Konjo. Orang-orang Makassar  meski terkenal pemberani dan pantang mundur , namu  juga memiliki makna yang berkonotasi  “damai” dan menjunjung tinggi demokrasi,  Bersifat terbuka dan ramah.

Suami  Rahim  juga paparkan,  “Anak Mangkasara”  adalah suku perantau yang ulet dan gigih bertahan hidup dirantau, termasuk yang di Mamuju  Utara karena semangat  Abbulosibatang, Accera Sitongka-tongka. Inilah yang senantiasa melandasi  segenap gerak sosial dan ekonomi “Kerukunan ini perlu revitalisasi dan reposisi kembali dengan beberapa pertimbangan,misalnya karena j umlah warga Matra asal Makassar sudah mendekati 24% dari keseliruhan penduduk yang ada dengan usia produktif. Kedua, ini  juga merupakan bentuk konkreet dukugan kepada program Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara  dengan mengacu kepada filosofi dimana bumi dipijak,disitu langit dijunjung. Terakhir adalah bahwa kerukunan besar  keluarga Makassar tujuan dasarnya adalah berada pada tataran kerja-kerja sosial kemasyarakatan. Sehingga tidak benar dan tidak pada tempatnya untuk berpersepsi bahwa kerukunan ini dibenahi untuk tujuan politik praktis,”Papar Suamin Rahim,yang juga merupakan pemilik Radio Sparta Fm.

Senada dengan Suhaimin Rahim, Dewan Pembina Kerukunan Makassar A’bulo Sibatang,  H M Natsir  katakan, komunitas  ini sangat penting,ketika kita menengok kebelakang sejak pembentukan Matra ini memang ada beberapa simpul-simpul komunitas yang ada di daerah ini (Matra-red),  baik itu dari Makassar, Bugis, Mandar, Jawa, Lombok, Jambi, Bali dan seluruh komunitas yang ada disini.

“Oleh karena itu pemerintah daerah telah meneguhkan prinsip bahwa Matra itu untuk semua dan semua untuk Matra. Jadi tidak ada kata di kotak-kotakkan dan tidak ada diskriminasi di dalam kehidupan pemerintahan pembangunan maupun pelayanan kemasyarakatan di daerah ini”, ungkap Sekda Matra ini.

(Sumber: suaminrkaraengsitaba.wordpress.com/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.