Cari di Blog Ini

Followers

Thursday, August 22, 2019

Lokakarya Mini Puskesmas Pedongga, Tingkatkan Sinergitas dan Peran Lintas Sektor

Baca Juga


Nursamim, Kepala Puskesmas Pedongga
Nursamim, Kepala Puskesmas Pedongga
PASANGKAYU, LENTERASULAWESI – Bertempat di aula Kantor Camat Pedongga, Desa Malei, Kecamatan Pedongga, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (21/08/2019) Puskesmas Pedongga selenggarakan kegiatan Loka Karya Mini (Lokmin) lintas sektor dalam rangkan peningkatan sinergi dalam penanganan kesehatan di wilayah ini.

Menurut   Kepala Puskemas Pedongga, Darusamin, SKM, kegiatan lintas sektor  adalah salah satu ruang untuk membangun komitmen, menyatukan misi dalam menangai kesehatan. Demikian juga peran lintas sektor, terutama pada Camat sebagai pemerintah kecamatan, kepala desa sebagai representasi masyarakat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda.

“Pertemuan lintas sektor ini dilaksanakan sekali dalam tiga bulan. Kita duduk secara bersama membahas masalah kesehatan di untuk diterapkan nantinya,” tandas Darusamin.

Menurut  Kepala Puskemas Pedongga, dalam berbagai pertemuan lintas sektor ini telah dibahas berbagai hal terkait dengan kesehatan, antara lain Pos Yandu, DBD dan HIV/Aids dan lainnya. Terkiat ini, bagaimana capaian Puskesmas serta cara mengatasinya.

Terkait Pos yandu, dikatakan oleh Darusamin, masih banyak masyarakat enggan ke Pos yandu. Jadi  bagaimana lintas sektor lainnya mendukung peran dan fungsi Pos Yandu tersebut.

Dalam pertemuan kali pula, pembicaraan yang menonjol menurut Darusamin, adalah persoalah Stunting.  Itu adalah masalah kesehatan anak dimana kondisinya mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.

“Tubuh pendek pada anak yang berada di bawah standar normal, merupakan akibat dari kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama,” tandas Darusamin.

Dipaparkan oleh Darusamin,  efek dari stunting, selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal.  Ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Ini juga terkait kurang gizi karena asupan makannya.
LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.