Baca Juga
Siswa-siswi SMP Negeri 2 Bambalamotu yang masih menggunakan kursi plastik |
PASANGKAYU,
LENTERASULAWESI – Kursi-kursi plastik yang elastis dan
gampang bergoyang, itu biasanya dipakai pada pesta-pesta perkawinan dan bersifat
sementara. Namun yang terjadi di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bambalamotu, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten
Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), kursi-kursi plastik warna biru telah
menjadi bangku siswa untuk melengkapi meja-meja reot dan lapuk.
Hasil pemantauan wartawan setempat, dari perwakilan
mingguan Semangat Pagi Makassar dan SKU Sorot News Jakarta, Rabu (04/05/2019)
didapati kenyataan, pada kelas VIII A, SMP Neg. 2 Bambalamotu, semuanya
menggunakan kursi plastik dengan meja-meja yang pada reot dan lapuk.
Atas keberadaan kursi plastik dan meja reot itu, Putri,
salah seorang siswi katakan kalau dirinya masih bisa mengikuti kegiatan belajar dengan
baik. Walaupun harus was-was karena kursinya gampang bergoyang, itu bisa saja
membuat mereka jatuh.
“Kami lebih suka kursi kayu daripada plastik. Karena goyang
dan gampang jatuh. Sudah ada teman kami jatuh
selama menggunakan kursi plastik ini,” kata Putri.
Senanda dengan
Putri, siswa – siswi lainnya juga merasakan hal yang sama. Meskipun
mereka dapat mengikuti kegiatan belajar dengan kursi plastik, tetapi tetap saja mereka
merasa janggal dan lain dari biasanya.
Kemudian untuk tahun 2019 ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Pasangkayu masih juga menganggarkan
pengadaan meubleur sebesar Rp.
10.358.163.200,00. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PT Shavana Tiaramas, perusahaan
yang berlamat di Rawa Buaya, Cengkareng,
DKI Jakarta.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar