Cari di Blog Ini

Followers

Thursday, December 17, 2020

Pentingnya Komitmen Melaksanakan Tugas Dalam Konteks Indeks Pembangunan Manusia

Baca Juga

Pentingnya komitmen tugas dalam konteks IPM

 

PASANGKAYU, LENTERASULAWESI – Bertempat di Aula Hotel Trisakti Pasangkayu, Kamis  (16 /12/2020)  telah terlaksana Rapat Koordinasi Program Keluarga Harapan tingkat Kabupaten Pasangkayu. 

Kegiatan ini dihadiri  oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Abd. Wahid, S. Sos, Komandan Kodim 1427 Pasangkayu, Kolonel Novialdi, yang mewakili Kapolres Pasangkayu, Kasat Binmas, AKP Sukariono, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasangkayu H. Jamal, SE, Kepala bidang Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Pasangkayu, Irwan Lasibe, S. Sos, serta Kepala - kepala bidang yang ada pada Dinas Sosial, beberapa orang Camat serta para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) se kabupaten Pasangkayu. 

Irwan Lasibe, S.Sos, Kabid. Perlindungan Jaminan Sosial
 

Kepala Dinas Sosial kabupaten Pasangkayu H. Jamal, SE, dalam sambutan laporan kegiatan, sampaikan, pertama sosialisasi di kecamatan Sarjo dan Kecamatan Bambaira serta Rapat koordinasi PKH ke dua sosialisasi insentif pendamping dengan jumlah 22 orang, ke tiga penyaluran beras miskin (Raskin) sebanyak 4116 KK dengan rincian penerima terendah Rp. 250 ribu dan penerima tertinggi Rp. 3 juta dengan total kurang lebih 16 milyar per tahun sesuai data yang telah di validasi, kepada Bapak Bupati mudah - mudahan nanti di rencana kerja (Renja) semua pendamping PKH bisa mendapat kendaraan roda dua serta insentif pendamping bisa dinaikkan agar mereka dapat bekerja ekstra di lapangan, kami minta kepada Camat kerjasamanya yang baik di lapangan.

Sedangkan sambutan dari yang mewakili Bupati Pasangkayu, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Abd. Wahid, S. Sos mengingatkan tentang protokol kesehatan yaitu tiga kewajiban, wajib Iman, wajib aman dan wajib imun.

“Wajib iman ini kita dituntut senantiasa melaksakan ibadah yang di dalamnya ada berapa dimensi  yakni iman, zikir dan doa, unsur inilah yang dimiliki ummat beragama kalau pondasi Program Keluarga Harapan (PKH) tidak memiliki dimensi - dimensi ini maka pekerjanya tidak memiliki perisai suatu ibadah, yang ke dua wajib aman, wajib aman itu apa unsurnya salah satu unsur aman itu adalah pakai masker karena bagaimanapun kajian ini berinteraksi kebawah, kemdian cuci tangan dan atur jarak. Kemudian Imun atau ketahan tubuh kita,” papar Wahid. 

Menurut Wahid, dalam rapat koordinasi tentu ada interaksi kita baik dari pendataan PKH ini mengetahui masyarakat kita dalam satu rumah itu sekian orang sekian usia, kenapa karena PKH ini adalah basis didalam menentukan indeks pembangunan manusia ( IPM), jadi kecil kerjanya anak-anaku sekalian sebagai pendamping karena dia membentuk indeks pembangunan manusia yang di dalamnya ada usia harapan hidup jika dia lahir, kemudian harapan dimensi IPM itu adalah ketika harapan usia masuk sekolah bagaima bisa sekolah kalau tidak sehat.

“Jadi jika ada ada kendala di lapangan nanti koordinasi dengan bapak Dandim, bapak Kapolres atau kepada saya,” tandasnya. 

Tambah Wahid pula,   harus komitmen apa yang didapat dari rapat koordinasi tentu kita akan menerima laporan dari adik - adik seperti apa bekerja di lapangan dan seperti apa mereka memberikan pelaporan seperti apa menyikapi kebijakan-kebijakan,  ketika data-data yang dilaporkan ke Dinas Sosial sudah disampaikan.

(R. Adding Marulu/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.