Baca Juga
![]() |
Umar, nyaris tertipu |
SIGI – Lelaki Umar (41), salah satu honorer
di Kantor Urusan Agama (KUA), Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi
Tengah (Sulteng), "tersirep" isu Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Kategori 2 (K2) yang di hembuskan oleh oknum yang mengaku pegawai dari Kakanwil
Sulteng. Akibatnya ia hampir saja menyerahkan sejumlah uang yang diminta si oknum
tersebut.
Umar ungkapkan, si oknum yang ditengarai
mencatut nama institusi urusan Agama Sulteng itu meminta uang kepadanya
sebanyak 3.700.000 rupiah dengan dalih mengawal administrasi K2 miliknya yang
rencananya akan diserahkan ke Kakanwil Sulteng pada Kamis (28/01) kemarin.
Beruntung menyadari bahwa persyaratan tersebut adalah diduga kuat salah satu
modus penipuan.
"Saya hampir menyerahkan uang
3.700.000 kepada seorang oknum yang mengaku sebagai pegawai Kanwil Sulteng,
yang katanya untuk mengawal administrasi K2 yang akan saya serahkan kamis 28
januari kemarin," ungkapnya kepada media ini Kamis (28/01).
Diceritakan, Kronologis peristiwanya,
tepatnya Rabu 27 januari, Kepala KUA Gumbasa mendapat informasi dari si oknum
lewat hempon selulernya bahwa berkas para honor segera dilengkapi dan
dimasukkan ke Kakanwil Agama Sulteng untuk diproses, berdasarkan info tersebut,
Kepala KUA menyarankan agar para honor termasuk dirinya menyiapkan berkas CPNS
K2 untuk diserahkan seperti petunjuk si oknum.
Lewat hempon seluler yang disalin dari
kepala KUA sendiri, terjalinlah komunikasi yang akrab antara Umar dan si oknum,
disana tidak ada keraguan yang mencurigakan sebab saran itu juga datangnya dari
Kepala KUA sendiri meskipun batang hidung si oknum tidak dikenal.
Cerita perlengkapan berkas CPNS hampir
usai, tinggal diserahkan dan dipercayakan saja kepada si oknum, namun ditengah
akan menutup perbincangan, harapan yang sudah tergambar dalam benak sang honor
itu redup seketika saat syarat terakhir diminta menyediakan uang 3.700.000
rupiah di transfer ke Rekening yang beralamatkan BRI Cabang Senen An. Syahrul
Ramdoni.
Merasa curiga dengan permintaan transfer,
ayah dari Dua orang anak ini langsung mengkoordinasikan kembali ke Kepala
KUA yang semula juga sebagai sumber informasi. Spontan, Kepala KUA sarankan
agar tidak melakukan apa yang menjadi permintaan si oknum tersebut sebab diduga
kuat adalah modus.
Untuk lebih meyakinkan dugaan itu, Umar
kembali menghubungi sejumlah rekannya agar mengklarifikasi penerimaan CPNS K2
di Kanwil Sulawesi Tengah. Jawaban rekannya menguatkan bahwa demikian memang
adalah modus sebab saat ini tidak ada sama sekali penerimaan CPNS K2.
Atas Peristiwa ini, Umar mengkhawatirkan
akan ada honorer lain yang menjadi korban, olehnya pihak yang berwajib
diharapkan dapat mengusut persoalan ini sebelum ada yang menjadi korban "
modus" terasebut.
(rdi/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar