Cari di Blog Ini

Followers

Tuesday, May 17, 2016

MTQ Tingkat Sulbar di Mamasa, Momen Kasih Dan Toleransi Terukir?

Baca Juga



Yafet Sambokareng, sedang latih Paduan Suara Gabungan Majelis Taklim dan Mamasa Acoustic Voice



Mamasa – Pelaksanaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) bakal digelar 20 Mei 2016 di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) ternyata bukan sekedar perhelatan keagamaan semata. Tetapi lebih dari itu, MTQ tingkat Provinsi Sulbar di Bumi Kondo Sapata Waisapalelean ini menunjukkan ciri dan karakter rakyat Mamasa. Dimana kabupaten berhawa sejuk ini dikenal sebagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani, namun lebur dalam mensukseskan kegiatan Islam ini.

Ketua Aliansi Wartawan Mamasa (Alwama), Andi Waris Tala, Selasa (17/05/2016) menilai Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi, cukup baik dan berhasil membina kerukunan ummat beragama. Karena panitia pelaksana MTQ terdiri dari  Ummat Nasrani dan Ummat Islam yang secara bersama-sama bekerja dengan tulus dan ikhlas demi suksesnya acara ini.

Sementara itu, Tomakaka Messawa, Pasamboang Pangloli, Selasa (17/05/2016) melihat kebersamaan tersebut dengan kata yang indah. “Semoga Mamasa lilin dalam kegelapan,” serunya.
Pangloli, kemudian menambahkan kalau dari sisi adat, manusia-manusia Mamasa sangat mengenal dan menghargai hubungan antar manusia bagaimana supaya ada kedamaian.  Karena menurutnya,  kita semua menginginkan perdamaian, ketenangan dan kenyamanan. Bagi yang berkotak-kotak itu hanya karena perbedaan kepentingan saja, ego sektor dan  primordial.

“Itu yang tidak sejalan dengan adat,” tabahnya.

Sedangkan pada sisi lain dalam rangka pembukaan MTQ tingkat Sulbar di Mamasa di tribun Lapangan Sepak Bola Mamasa, sore, Selasa (17/05/2016),  ramai kelompok padua suara latihan  jelang hari H. Mereka adalah pelantun suara yang gabungan muslim dan nasrani dari, padua suara dari gereja dan kelompok majelis taklim. Kelompok padua suara ini dilatih oleh Bapak Yafet Sambokaraeng yang nantinya akan membawakan lagu Mars dan  Hymne MTQ, Pulo Karampuang, Batarappe, Lita' Pambolongang, Sara Lao,  dan lagu Kondo Sapata.

Salah seorang peserta paduan suara, Marnice Punda dari  Mamasa Acoustic Voice, katakan kalau tidak kesulitan dalam memahami dan menyanyikan lagu-lagu tersebut. Khusus untuk lagu Mars dan Hymne MTQ, iapun juga senang menyanyikannya. Karena menurutnya baikn dan indah didengar. 

“Senang, lagunya sering didengar,” kata Marnice.
LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.