Baca Juga
Jufri Sambo Madika |
Mamasa – Anggota Dewan Daerah (Dewanda) Mamasa,
Sulawesi Barat (Sulbar) Jufri Sambo Madika, Sabtu (30/07/2016) dalam spot interview via personal facebook (PF) apresiasi pernik demokrasi rakyat Kondo Sapata Wai Sapalelean dalam mencari
Wakil Bupati (Wati) pengganti mendiang Victor Paotonan sebagai sangat positif dalam demokrasi. Itu adalah ciri khas
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sudah maju.
Dengan banyaknya respon
rakyat Mamasa terkait pergantian Wati, menurut Jufri memberi dampak positif, partai pengusung
bisa lebih matang dalam menentukan figur calon Wati yang akan diusulkan ke paripurna DPRD untuk
dipilih.
“Sejatinya, rakyat bisa mengeluarkan
pendapat ataupun aspirasi di DPRD, tanpa melakukan demonstrasi di jalan dengan kata lain biaya demokrasi
lebih murah,” selanya.
Jufri selanjutnya katakan,
pengarahan massa dalam jumlah besar untuk berunjuk rasa mencari Wati, kalau tidak bijak mensikapinya itu bisa berdampak
sosial pada terjadinya dikotomi antara wilayah
ataupun agama. Pada hal sejak dulu rakyat Mamasa adalah satu
kesatuan yang utuh tanpa membeda bedakan
Suku, Agama dan Ras (RAS) ataupun golongan.
Diharapkan oleh Jufri, proses mencari Wati Mamasa
ini seyogyanya harus berjalan linear sesuai aturan dan mekanisme
yang ada. Sebab kalau nantinya molor hingga
masa jabatan kurang dari 18 bulan maka sesuai Undang Undang
tidak dapat diproses lagi.
“Kalau itu terjadi maka
siapapun tidak bisa berbuat apa-apa maka. Bupati Mamasa akan menyelesaikan periode sendiri
sampai akhir masa jabatan.”
Dinfokan juga oleh anggota
Dewanda Mamasa ini bahwa sampai sekarang. Satu tahapan penting dalam pergantian Wati Mamasa ini belum berjalan, karena sampai saat ini Partai Politik (Parpol) pengusung, PKB dan Golkar belum mengajukan Calon
“Kabarnya partai –partai pengusung ini masih
menunggu rekomendasi dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat, red) partai masing-masing,”
kata Jufri.
Woww, tidak kreen jadinya. Jika sibuk deru-deruan cari penggati
Wati, DPP partai pengusung
tidak keluarkan rekomendasi
sampai dateline sisa 18 bulan masa jabatan. Bisa-bisa pengganti Wati tidak dapat.
Pastilah rakyat semakin runyam, belum hilang duka ditinggal
mendiang Wati Victor Paotonan, Wati pengganti tak dapat. Alamak, sunggu sedih.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar