Baca Juga
Darman Ardy |
Mamasa – Deru
aspirasi masyarakat Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), asal Wilayah 1
dan 2, Jumat (22/07/2016) yang berunjuk
rasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Adalah sebuah nyanyian demokrasi yang harus
ditanggapi oleh wakil rakyat dan pemerintah. Karena mereka menuntut keseimbangan, keselarasan dan keterwakilan
hak-hak mereka dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) Wakil Bupati (Wati), mendiang
Victor Paotonan.
Oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) Darman Ardy dilihatnya sebagai unjuk rasa yang wajar dan positif. Sebab
kekosongan Wati setelah wafatnya Bapak
Victor Paotonan harus segera isi untuk menghindari pincangnya birokrasi Mamasa. Namun terlepas dari itu menurut Darman yang juga putra asli Mamasa,
untuk menentukan siapa pengganti Victor Paotonan itu tanggung jawab bapak-bapak Dewan Mamasa.
“Karena itu sangat perlu mempertimbangkan keterwakilan wilayah, kita
ketahui bahwa saat ini
di birokrasi Mamasa 90% dijabat oleh keluarga kita dari wilayah 3, mulai dari Bupati,
Sekda dan para kepala dinas. Idealnya pengganti
Pak Victor itu adalah saudara Marthinus Tiranda dari PKB, partai
pengusung , beliau cukup layak. Memiliki dedikasih yang baik,” papar
Darman.
Darman yang juga
salah seorang jurnalis senior di Mamasa katakanb kalau aspirasi mereka keluarga dari wilayah 1 dan 2 harus diakomodir
karena itu murni aspirasi dan perjuangan.
“Kita mau di Mamasa ini harus ada keseimbangan jabatan di birokrasi bukan dimonopoli
keluarga dari wilayah 3. Inga t pembentukan Kabupaten Mamasa di perjuangakan
oleh rakyat Mamasa dari wilayah 1, 2 dan 3,” tandasnya.
Apa yang dikatakan oleh Ketua DPW P3 Sulbar tersebut,
sejatinya harus menjadi bandingan dalam proses PAW Wati Mamasa. Jangan ada
cedera di hati rakyat karena kesenjangan pembagian kekuasaan.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar