Baca Juga
Harnal Edison dan Darman Ardy |
Mamasa – Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Mamasa, Harnal
Edison Tanga, yang ditemui sejumlah jurnalis dan LSM, Jumat (26/08/2016),
terkait buruknyaa sejumlah pekerjaan rekanan, bahkan hampir tidak ada yang memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI), memberi apresiasi dan mencatat.
Saat Rudolf Arnold (LSM GPK-EL) dan Kasianus Jehamin
(LSM) yang juga keduanya adalah jurnalis setempat berikan contok kasus
pekerjaan Pekerkerasan Jalan Limbong Lopi, Betonisasi Peningkatan Limbong Lopi –
Barra Barara (menuju kantor PUPR Mamasa), Pekerkerasan Jalan Tondok Bakaru –
Kole, Perkerasan Jalan Rambu Saratu - Tawalian dan sejumlah pekerjaan lain yang
terpantau.
“Saya berterima kasih dan mengapresiasi serta akan menindaklanjutinya,”
kata Harnal sambil mencatat item yang disampaikan jurnalis dan LSM tersebut.
Dari hasil diskusi jurnalis, LSM dan Kadis PUPR Mamasa
tersebut terungkap bahwa pekerjaan konstruksi rata-rata tidak memenuhi SNI.
Misalnya dalam perkerasan jalan, sejatinya dilakukan land clearing, pemadatan
dan pemadatan dengan sertu menggunakanan material yang tepat sesuai standar.
Selain itu dalam pemadatan, harus menggunakan alat yang direkomendir, seperti Vibrator Roler dan greeder untuk pemadatan.
Sementara itu ditempat terpisah, Darman Ardy, Ketua LSM
Anti Korupsi Indonesia (AKINDO) Sulawesi Barat (Sulbar) katakan kalau 90%
pekerjaan konstruksi di Mamasa lari dari SNI. Makanya pekerjaan yang tidak
berkualitas tersebut tidak memberi manfaat yang optimal bagi masyarakat.
“Kalau ini dibiarkan terus, akan seperti apa Mamasa ke
depan. Makanya ini harus dicermati demi kemajuan daerah kita ini,” kata Darman
sedih.
Selain berdiskusi dan memberi informasi ke Kadis PUPR
Mamasa, jurnalis dan LSM ini men-date
line, apabila kepala dinas hanya sekedar mencatat. Maka mereka akan
melaporkan hal tersebut ke aparat hukum. Ini demi kemajuan Mamasa.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar