Cari di Blog Ini

Followers

Sunday, September 4, 2016

Akibat Investasi Bodong Dinar Irak, Puluhan Warga di Desa Bambakoro Tertipu

Baca Juga



Akibat  Investasi  Bodong Dinar  Irak, Puluhan Warga di Desa Bambakoro Tertipu
Salihing
Mamuju Utara  - Salihing, warga Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat (Sulbar) mengaku,  salah satu dari sekian orang di desanya  yang tertipu dengan investasi  'bodong' uang asing -  Dinar Irak - yang ditawarkan pelaku padanya.

Investasi  ini diketahui  "bodong"  setelah  salah  satu  tabloid  edisi Agustus kemarin memberitakan pelaku perkara penipuan tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan atas dugaan kasus investasi bodong uang asing Dinar Irak.

"Setelah  mendengar berita  di  tabloid, ternyata investasi uang asing Dinar Irak ini adalah  penipuan. Saya dan puluhan warga lainnya ternyata  sudah tertipu  dengan investasi itu," ungkapnya sambil memperlihatkan foto uang asing, Jumat (02/09/2016).

Koronologis  kejadiannya  berawal  dari salah seorang yang diduga sebagai salah satu jaringan pelaku "Bisnis bodong"  yang berinisial AK warga  Desa Kenje, Kecamatan Campalagian, Provinsi Sulawesi Barat datang ke Desa Bambakoro. Disana ia diduga berpura-pura berprofesi sebagai nelayan. 

Setelah beberpa bulan menyesuaikan diri disana, AK mulai menjalankan rencananya. Ia mulai menawarkan bisnisnya yang sangat menjanjikan dan menggiurkan itu. Tak pelat, puluhan warga terjaring dan ikut dalam investasi tersebut, termasuk Salihing.

Tertariknya  warga  memberi pinjamam uang kepada  AK ini karena ditawarkan berlipat  ganda  dari  pinjaman  yang  ia minta. Bayangkan, jika menyetor Rp 1 juta, akan dikembalikan Rp100 juta setelah uang Dinar Irak tertukar. Salihing sendiri mengaku telah menyetor kepada AK sebesar Rp 2. 500.000.

"Terhitung dari tahun 2012 kami nyetor uang, sampai saat ini kabar orang yang menawarkan bisnis uang Dinat Irak itu sudah tidak didengar lagi, tapi yakin, kami suda tertipu dan jangan harap uang yang dipinjamkan itu akan dikembaliakan," ucap Salihing dengan nada putus asa.

Menurut  Salihing, sejak AK menjalankan bisnisnya, tak sedikit uang yang berhasil ia raup. Diperkirakan hingga puluhan juta rupiah. " Kalau menurut informasi saya dengar, ada salah satu warga sudah menyetor sekira Rp30 juta, sementara diketahui disini ada 11 orang korban," tandasnya.
(Ardi.J)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.