Cari di Blog Ini

Followers

Thursday, October 20, 2016

Karena Tutur Sapa Biasa di Cengkareng, Natsir dan Firman Missunderstanding?

Baca Juga


Andi Aswan
Andi Aswan
Mamuju Utara - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Matra, Firman mengaku heran  dengan tingkah laku Sekretaris Daerah (Sekda) Matra, HM. Natsir  dengan  tuduhan tidak mendasar yang dialamatkan padanya. Pasalnya, HM. Natsir menuduh Firman sengaja mengumbar  isu  skandal perselingkuhan dirinya (HM.Natsir, red)  yang sudah menjadi rahasia umum diduga melibatkan beberapa  wanita. Itu terjadi saat mereka bertemu secara tidak sengaja di salah satu ruang di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Cengkareng (Rabu,19/10).

Selain itu, Firman juga tidak terima  karena dituding mengakomodir wartawan untuk  mengungkap kasus ini. Padahal Firman mengaku sama sekali tidak pernah mengungkit persoalan ini pada siapa pun apalagi kepada wartawan.

“Saya  heran melihat  tingkahlaku  dia (HM.Natsir_red)  karena dia langsung menyerang dengan tuduhan macam-macam. Padahal itu semua tidak benar. Dia menuding saya akomodir wartawan untuk ungkap kasus skandal yang diduga melibatkan banyak perempuan,” katanya  keheranan saat dikonfirmasi  via ponsel miliknya.

Andi Aswan selaku sekretaris Pers Matra (PERMATA) mengaku kecewa terhadap pernyataan Sekda Matra, HM. Natsir yang mengucilkan wartawan.

“Selaku pejabat dia (HM.Natsir, red) tak patut bicara seperti itu. Kalau memang ada sebaiknya memakai kata oknum, bukan mengeneralisir semua wartawan,”  kesal Aswan.

Dia menegaskan dirinya tidak pernah bertemu atau berbicara dengan Kepala  BAPPEDA  Matra, Firman sebagaimana yang dituduhkan mantan Kadis PU ini.
“Itu fitnah besar yang tidak mendasar. Lagi pula Natsir  itu mungkin merasa jabatannya  tergoyang  jadi bicara sembarang saja,”  katanya dengan nada kecewa.

HM.Natsir saat dikonfirmasi di ruang kerjanya (Kamis,20/10) menjelaskan secara rinci terkait pertemuannya dengan kepala Bappeda Matra Firman. Ia beralasan  apa yang terjadi di Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Cengkareng  (Rabu,19/10) itu hanya pertemuan biasa dan sangat  kontradiktif apa yang dia  (Firman, red) kisahkan.

“Kami hanya bertemu biasa dan tidak ada istimewa. Cerita dan salaman tidak ada yang lebih. Terlalu mengada kalau dia katakan saya menyerang dia dengan kata-kata. Saya justru bertanya baik-baik soal ketidakcocokan  soal  TAPD  (tim anggaran pemda),”  jelas Natsir.

Dia juga mengakui banyak yang ingin memojokkan dirinya dengan berbagai dalih.

“Saya ini seperti selebriti, karena selalu saja ada yang mau memojokkan dengan isu yang tidak jelas kebenarannya,”  aku mantan penjabat Bupati Matra ini merendah.

Untuk memperjelas semuanya, Natsir siap dikonfrontir dengan Firman. Karena dia kwatirkan jangan sampai ini jadi fitnah. Dia justru berfikir bagaimana caranya seluruh SKPD bisa kompak demi pembangunan Matra.

(Kontribusi Arham Bustaman/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.