Baca Juga
Panwas (foto:int/LS) |
Sinyalemen tersebut
dilontarkan oleh Andi Waris Tala
yang juga Ketua Forum Wartawan Mamasa (Forwama) di wall-nya, Sabtu, (05/11/2016) menuliskan seperti ini.
“Panitia Pengawas
Pemilu otomatis bekerja full time sepanjang tahapan Pemilukada berlangsung! Sehingga muncul pertanyaan! Jika guru jadi anggota/KETUA PANWASLU, apakah dijamin bekerja maksimal dan full time?
Kalau dia bekerja siang dan malam berarti tugas pokoknya selaku pendidik ditinggalkan! Hal ini terjadi di Kabupaten
Mamasa khususnya di Sumarorong, seorang GURU/PNS merangkap sebagai Ketua
PANWASLU Kecamatan.”
Postingan Andi Waris Tala tersebut
kemudian direspon sejumlah pengguna facebook lainnya. Pranaedy Emiliana Belo
menuliskan komentar. “Wa guru rakus itu
bos. Ini kemudian ditanggapi kembali oleh Andi Waris Tala. “Guru tidak
puas mungkin! Kwkwkkwkkw.” Lalu dibalas dengan komentar sarkastis oleh Pranaedy
EmilianaBelo. “Buda cicilanna, wkwkw.”
Sedikit pembelaan pembenaran dari Dundu Fanus. “Tidak maslah
kanda yang penting UUDx (Undang Undang, red)
diperbolehkan. Heeerr. Kemudian fesbuker lain, Mayawi Dun komentari lagi. Siapakah gerangan? Pemburu dolar kapang?”
Walaupun
komentar-komentar netizen itu hanya candaan dan olok-olok. Tetapi sejatinya
Panwaslu Kabupaten Mamasa perlu melihatnya lebih cermat. Proses rekruitmen
Panwascam agar lebih profesional dan lebih, bukankan masih banyak sumber daya
manusia (SDM) lain yang layak jadi penyelenggara Pemilukada.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar