Cari di Blog Ini

Followers

Friday, December 30, 2016

Musawir Azis Isham, Legislator dan Pejuang Rakyat Matra

Baca Juga



Musawir Azis Isham
Musawir Azis Isham
Membaca buku “Sinar Terang dari Utara” yang ditulis Sarman Sahuding, memang cukup menyejukkan di tengah gersannya referensi tertulis tentang tokoh-tokoh di Kabupaten Mamuju Utara (Matra).

Buku setebal 194 halaman tersebut bertutur tentang sosok Musawir Azis Isham, pribadi yang akrab dengan masyarakat Matra. Meski usianya terbilang muda, lahir 15 Agustus 1974. Musawir adalah the rising star dari sekian banyak pejuang-pejuang pembentukan Kabupaten Pasangkayu yang kini dikenal sebagai Kabupaten Matra.

Melepas masa indahnya sebagai aktvis mahasiswa, Musawir memasuki dunia rakyat menjadi wirastawan. Kemudian melangkah ke dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Matra. Di dunia politik ia memang memiliki talenta yang bagus, dengan gaya yang plog-plongan, apa adanya, bicara dengan modalitas rendah membuat rakyat menyukai sosoknya. Tidak  heran ia adalah legislator dengan pilihan suara terbanyak pada Pileg 2004 lalu.
Sebagai aktvis mahasiswa, mantan ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Mamuju (Hipermaju), Musawir adalah pejuang rakyat, bekerja di atas panduan nurani keyakinan.

“Saya adalah hamba Allah, menjejakkan kaki ini di bumiNya. Mencari nilai-nilai kehidupan, meniti jalan kebenaranNya. Diri ini termenung dan tafakur, maka pada sebuah cela tampak titik demi titik dan hingga sebuah bisikan ke telinga, kamu adalah Musawir Azis Isham. Sanggupkah mengembang anamah yang kesatria. Tidak sulit wahai seorang lellaki karena kamu memliki nurani.”
Begitu sarikutif dari dari sekapur sirih Musawir dalam buku yang berisi testimoni-testimoni tentang Matra dan dirinya tersebut. Sebuah kesiriusan tingkat tinggi untuk mengabdi pada kebenaran dan nurani.

Dari lembar-lembar buku “Sinar Terang dari Utara” Musawir urai sejarah pembentukan Matra, dimana perjuangan itu murni sebuah gerakan nurani untuk kemajuan tanah tumpah darah. Untuk mewujudkan kemajuan bersama bagi rakyat Matra, tidak ada gunung yang tinggi, laut dalam diseberangi. Dan Tuhan mendengar harapan, melihat keringan para pejuang Matra, terbentuklah secara otonom dengan nama Kabupaten Mamuju Utara, paling ujung utara Sulawei Barat

Setelah terbentuk menjadi sebuah kabupaten, perjuangan bagi Musawir belumlah usai. Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat Matra, masih mencubit-cubit nuraninya. Ia pun mengabdikan diri melalui jalur parlemen. Di gedung wakil rakyat inilah Musawir dengan konsisten terus memperjuangkan rakyat, menjadi partner pemerintah menelorkan program-program untuk kepentingan publik.

Meskipun dirinya partner pemerintah, Musawir bukanlah legislator penurut pada kepentingan kekuasaan semata. Naluri interupsi yang menjadi cirinya ketika masih menjadi pejuang jalanan di era mahasiswa, tidak pernah lekang. Zero tolerance, bila rakyat dipermainkan, dijanji apalagi mencokot nama rakyat untuk kepentingan pribadi dan kelompok.

Sebagai legislator yang paham desah dan kegelisahan rakyat, Musawir tampil plamboyan di tengah masyarakat. Hijrahnya dari Partai Golkar ke Demokrat turut memberi warna bagi partai berciri biru tersebut. Perolehan suara partai besutan SBY tersebut cukup signifikan mengantarkan dirinya ke kursi wakil ketua DPRD Matra.

Pada posisi pimpinan DPRD, Musawir masih seperti yang dulu, tetap greget pada hal-hal kemasyarakat. Tidak heran dimana dia berada orang-orang pada datang, sekedar berkeluh kesah, atau menemaninya berdiskusi hingga pagi di rumahnya yang memang pintunya terbuka lebar selalu untuk rakyat.

Atas sikap, komitmen, kecerdasan dan perjuangannya di masa lalu untuk Matra, Musawir adalah simpul harapan masyarakat. Untuk sebuah langkah maju bagi Matra ke depan.  
(Sumber: http://indonesiana.tempo.co)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.