Cari di Blog Ini

Followers

Friday, March 17, 2017

Derita Bocah Abdul Ahad, Penderita Tumor Ganas?

Baca Juga



Keluarga bocah Ahad dan gubuknya
Keluarga bocah Ahad dan gubuknya
Sigi  -  Abdul  Ahad,  anak terakhir dari tiga bersaudara dari pasangan Saima (43) dan Ronawati (29) yang tunawicaraa. Baru, warga  Kalukubula, RT 002 RW 008 Jalan Lando Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Boca  berusia 1 tahun 2 bulan menurut  diagnosa  medis menderita  rhabdomyoma (tumor ganas) di regio mandibula  atau di dagu.

Bocah malang ini  hidup bersama keluarga  yang ekonominya pas-pasan, namun  Abd Ahad  tetap selalu ceria walaupun penyakit tumor yang di deritanya sangat memberatkan. Pantau jurnalis setempat, Ahad  kadang matanya berkaca menitikan air yang membasahi pipinya, menahan deritanya. Sesekali diusap oleh ayah dan ibunya yang selalu setia menemani.

Tumor  yang diderita Ahad persis  di rahangnya  tersebut  terus membesar membuat dirinya kehilangan keceriaan  sebagai seorang anak untuk bermain bersama teman-teman, sudara-saudara  maupun kedua orang tuanya. Apalagi kedua orang tuanya  termasuk orang yang kurang mampu. Ayahnya  buruh pembuat  batu  merah  berpenghasilan tidak menentu.

Keluarga orang tua Ahad  ini  tinggal di gubuk  reot bersama tiga anaknya di tengah himpitan  ekonomi. Ini membuat  kedua orang tua Ahad  tidak mampu untuk membawa anaknya berobat sampai tuntas.

“Anak kami Ahad mengidap tumor sejak lahir, awalnya hanya benjolan kecil yang ada di antara leher dan dagu. Namun lama-kelamaan benjolan tersebut menjadi  besar  seperti saat ini, dan kami tidak tahu penyakit  apa sebenarnya yang diderita anak kami ini,” kata Saima  dengan nada sedih ditemui  wartawan Rabu (15/3/2017).

Meurut Saima, Ahad beberapa minggu lalu sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Umum Anutapura  selama tiga hari lalu dirujuk ke RS Undata.  Setelah lima hari dirawat RS Undata, anaknya terseebut  kembali dirujuk ke RS yang ada di Makassar. Tetapi   keterbatasan biaya,  Abd Ahad pun dibawa pulang kerumah.

“Barulah kami mengetahui kalau Ahad mengidap tumor ganas, itu dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter,”terang Saima.

Dikatakan pula oleh Saima,  kalau selama dirumah ia dibantu beberapa tetangga  dan aparat desa setempat  sedang mengurus BPJS kesehatan. Setelah itu Abd Ahad baru dirujuk ke RS yang ada di Makassar.

“Anak kami kita rawat di rumah saja dulu sambil kumpul uang untuk pengobatan lagi, dan kami juga sangat berterimakasih pada masyarakat yang sudah peduli dan sayang sama anak kami Ahad. Banyak yang datang di rumah ini untuk melihat dan membantu, pemerintah desa juga berupaya membuatkan surat keterangan kurang mampu untuk pembuatan BPJS, demikian juga Pemda Sigi melalui ketua PKK Kabupaten, yang juga Istri Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta dan wakil Bupati Paulina,” ungkap Saima.

Kini Ahah terbaring  di rumah  sangat  tidak layak dengan ukuran sekira 3 x 3 meter,  beratapkan rumbia. Untuk tidur Saima bersama istri dan tiga anaknya hanya memiliki satu kasur dengan memakai kelambu, sehingga ruang tamu menjadi satu dengan tempat tidur. Dapurpun hanya berukuran 1 x 3 meter yang bersebelahan dengan kamar mandi, yang disekat dengan sebuah kain.
(Kontribusi Ardi/tim/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.