Baca Juga
Penjual dange/jepa di Bundaran Smar |
Aneka jualan digelar di bundaran kebanggan masyarakat
Pasangkayu ini, termasuk kuliner-kuliner yang beraneka ragam. Satu ragam
kuliner tradisional yang menarik adalah hadirnya danger/jepan. Makanan yang
bahan utamanya ini sagu, ikan dan gula merah disajikan lansung dari
tungku-tungku tanah yang gunakan kayu bakar. Rasanya yang khas, tradisional dan
mengundang memory lidah orang-orang pernah
menikmatinya di masa lalu, sungguh fantastik.
Kenikmatan kuliner dange/jepa tradisional ini membuat
sejumlah pengunjung memesan, tidak terkecuali Bupati H. Agus Ambo Djiwa, ikut pula memesan.
Lewat anggota Satuan Polisi Pamongpraja
(Satpol PP) yang mengawalnya, Harlan, orang nomor satu Pasangkayu ini pesan
yang menggunakan gula merah dari masing-masing penjual yang ada di Bundaran
(sebutan popular Bundaran Smart, red). Menurut Harlan, bupati tidak sempat kunjungi dan member apresiasi penjual
dange/jepa tersebut, karena jelang masuk waktu Sholat Maghrib.
Selain disajikan secara tradisional karena lansung dari
tungkunya, dange/jepa ini juga
menggunakan bahan pangan yang lasim di masyarakat seperti sagu, kelapa, gula
merah dan ikan. Cara pembuatannya juga sangat simple dan betul-btul masih mempertahankan
orsinalitasnya.
Menurut, Jumati, penjual dange/jepa, asal Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng),
cara pembuatan dangen ini mudah. Pertama menyiapkan bahan utama dari sagu yang lasim disebut “tawaro” itu dikeringkan. Kemudian dicampur kelapa parut. Agar tidak
mudah basih, kelapa parut tersebut
sebelumnya telah dikukus. Sementara campuran untuk isi dari dange ini adalah gula merah yang
telah digerus atau ikan yang telah diolah menyerupai abon.
“Cara masaknya, seperti (sampil menunjuk ke tungku
pemasak dange, sagunya di masak di atas kuali tanah yang mini, red). Setelah
sagunya masak dimasukka ikan yang telah dibuat atau dikasi gula merah. Kemudian
dilipat menutup, dan siap dihidangkan seperti ini,” katanya lagi sambil memperliatkan dange
siap santap.
Dange/jepa memang enak dinikmati hangat-hangat. Cukup
memanjakan lida dan bisa mengenyangkan karena bahan utamanya banyak mengandung
karbohidrat. Santap dange Bundaran Smart, mantap.
(Mustakim
Alhuda/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar