Cari di Blog Ini

Followers

Monday, April 17, 2017

H Yaumil Ambo Djiwa dan H. Agus Ambo Djiwa Mengukir Sejarah Dari Sarudu?

Baca Juga

H. Yaumil Ambo Djiwa dan H. Agus Ambo Djiwa
H. Yaumil Ambo Djiwa dan H. Agus Ambo Djiwa
Pasangkayu –  Mamuju Utara (Matra) yang sebentar lagi  jadi Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Kabupaten ujung utara Sulbar  yang melintang di tepian Selat Makassar, kini telah menapaki usia ke-14. Menjadi  daerah tumbuh pesat dengan pengembangan yang signifikan di segala sektor. Pada tahun 2013, 2014 silam, pernah menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi  tertinggi secara nasional.

Laju pertumbuhan ekonomi  dan pembangunan di segala sektor di era kepemimpinan Bupati Ir. H. Agus Ambo Djiwa, dan Drs. H. Muhammad Saal kini,  kabupaten penghasil sawit  ini keluar dari lingkaran kategori tertinggal. Penataan Kota Pasangkayu, cavital city  kabupaten,  dengan konsep tata ruang berdimensi budaya dan wisata, manjakan masyarakat  dengan  ruang publik pada tiga ikon utamanya, Bundaran Smart, Masjid Madaniah dan Jembatan Merah Pasangkayu (JMP), serta akan menyusul  kemudian Pantai Vovasanggayu.

Gerak pembangunan di  Kabupaten Pasangkayu hingga kini, tidak lahir secara instan gampang. Karena sebelumnya, daerah ini adalah daerah terisolir, daerah pembuangan, tempat  penyeludupan kopra lewat pantai-pantainya yang panjang, masyarakatnya terbelakang dengan ekonomi yang minim.

“Karena itu, kita harus berubah, perjuangkan  daerah ini, perjuangkan rakyatnya. Harus kerja keras secara bersama di tengah-tengah keberagaman  kita di Mamuju Utara  ini,” begitu dikatakan oleh Bupati H Agus Ambo Djiwa kepada wartawan, Jumat (14/04/2017) lalu di lokasi pameran pembangunan HUT ke-14 Matra.

Review perjuangan daerah ini, secara seremoni  terungkap dalam napak tilas HUT ke-14, Minggu (16/042017.  Sebuah reuni sejarah, masyarakat dan anggota Komite Aksi Pembentukan Kabupaten Pasangkayu (KAPKP)  dan jajaran pemerintah long march  dari Sarudu,  tanah  kelahiran inisiator  Yaumil Ambo Djiwa, dimana dimulainya  perjuangan pembentukan kabupaten ini, menuju  Kota  Pasangkayu.

Dalam sejarah, pembentukan Kabupaten  Pasangkayu digagas,  H. Yaumil Ambo Djiwa yang mengkosolidasi dan sosialisaikan  di tengah masyarakat, kala itu beliau adalah  adalah Kepala Desa Sarudu. Sementara Ir. H. Agus Ambo Djiwa, MP, di bidang diplomatik di jalur birokrasi untuk meyakinkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)  kala itu, ia juga Ketua KAPKP.

Selain Ambo Djiwa bersaudara tersebut, tokoh penting dalam KAKP  tersebut, Azis Isham, Yusuf Suli, L Kamal, Rahmat  K. Turusi, Uksin Djamaluddin, Aziz Yanbu, Aqwam Tauhid, Musawir A. Isham, dan Yunus Alsam serta  sejumlah  tokoh lainnya.

Kepada wartawan di sela-sela napak  tilas tersebut,  H.  Yaumil Ambo Djiwa katakan, kalau sejak  awal perjuangan nama Pasangkayu diusulkan menjadi nama kabupaten. Namun karena faktor politik kala itu membuat nama Mamuju Utara secara resmi menjadi nama kabupaten bersamaan dengan Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.

“Itu juga sebagai syarat admistrasi pembentukan Provinsi Sulawesi Barat,” kata sang inisiator perjuangan ini pada media OL transtipo.com.

Sementara itu menurut  Bupati  H. Agus Ambo Jiwa,  di kegiatan yang sama uraikan bahwa  napak tilas ini bertujuan untuk mengenang perjuangan Pembentukan Kabupaten Pasangkayu. Untuk mengenang kebersamaan kita selama 14 tahun.

“Diharapkan mampu memotivasi daya juang demi mengisi pembangunan daerah kita tercinta Pasangkayu yang lebih maju,”  ujar  Agus pada transtipo.com

Bupati Matra (Pasangkayu) juga  tegaskan, proses perjalanan Kabupaten Matra  sampai  jelang usianya ke-14 ini tonggak  perjuangan berawal dari Sarudu  pada tanggal 18 April Tahun 2000. Dirincikannya,  perjuangan pembentukan  kabupaten, ia da semua yang terlibat  bekerja selama 2 tahun 7 bulan 9 hari dan disyahkan pada tanggal 7 Januari 2003 silam.

(berbagai sumber,LS) 

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.