Baca Juga
Pembangunan Mushallah Al Mauun |
Ketua Yayasan Almauun, Muh. Yusri Tompo dalam
keterangannya katakan kalau untuk
pembinaan anak-anak yatim, terlantar dan kurang mampu itu dititikberatkan pada
pembangunan mental spiritualnya. Karmena itu adalah modal dasar membangun
manusia secara utuh.
“Dalam pendidikan agama utamanya cabe
rawit atau anak usia dari enam tahun
sampai sepulu tahun kami priorotaskan
dalam proggram pembacaan iqro dan Alqur
an serta doa doa siang dan malam. Namun yang tiaak kalah pentingnya
memberikan pengetahuan mental pada mereka untuk berahklakul
karima serta berbudi luhur. Kelak dikemudian harinya dapat
berguna pada bangsa dan Negara,” papar Yusri.
Selain pendidikan keagamaan yang menonjol dalam
pendidikan formal pada semua tingkatan pendidikan, anak-anak asuh dari Almauun tetap mendapatkan sebagaimana
mestinya. Mereka juga disekolahkan pada sekolah-sekolah pemerintah dan swasta
untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak usia sekolah lainnya.
Untuk mendukung
pembinaan anak-anak, Yayasan Almauun memiliki gedung yang cukup representative sebagai
pemondokan anak-anak asuh. Untuk kegiatan kegaamaan, Al Mauun juga sementara
ini telah membangun sebuah mushallah untuk
sebagai tempat kegiatan belajar agama secara intensif.
Sebagai Orsos
nirlaba, menurut Muh. Yusri semua
kegiatan dalam pembinaan anak tersebut dilaksanakan semata-mata demi kemanusiaan dan
demi Allah SWT semata. Karena seiring dengan perkembangan zaman pengurus yayasan
memang lebih memberikan anak
asuhnya kegiatan yang baik semata demi hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Menurut Yusri
pula, Al Mauun selain membina anak dalam asrama (pemondokan) juga ada anak di luar
yang juga mendapat pembinaan sebagaimana anak-anak dalam
pemondokan.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar