Cari di Blog Ini

Followers

Saturday, May 13, 2017

H.M Said Saggaf, Beri Bandingan antara Mamasa Dulu dan Sekarang?

Baca Juga

H.M. Said Sanggaf  (foto: ist)
Mamasa – Mantan Bupati Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) yang pertama, DR. H. MuhammadSaid Sanggaf, M.Si yang ditemui Pangkali,  Rambusaratu, Mamasa, Jumat (12/05/2017) berikan komentar perbandingan antara Mamasa dulu dan sekarang. Menurutnya, kabupaten berhawa sejuk ini mengalami  stagnasi dari berbagai sektor.

Menurut  H. Said yang kelahiran, Buntu Buda, Mamasa, kalau mereview 8 tahun yang silam, di masa ia masih memimpin Kabupaten Mamasa, kemajuan kabupaten ini tidak signifikan dengan usianya yang sudah 15 tahun.Sebagai putra daerah, ia sangat prihatin melihat capai pembangunan di tanah kelahirannya   tidak sepenuhnya dapat menyentuh masyarakat. Bahkan menurut  Widyaswara senior  ini, membandingkan di masanya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya pada kisaran puluhan milyar, namun ia dapat membangun infrastruktur dasar seperti beton dalam kota. Ia bahkan mampu membangun simpul-simpul pemerintahan, seperti Kantor Bupati, Kantor DPRD, serta Kantor Gabungan Dinas (Gadis).

Dipaparkan lebih lanjut oleh H. Said, kalau APBD  Mamasa sudah mencapai trilyunan, namun pembangunan belum terpola secara tepat  dan menyentuh semua lapisan masyarakat. Ia mencontohkan pembangunan pasar yang dibangun dimana-mana, namun masyarakat tidak ramai mengunjungi. Sarana jalan di dalam kabupaten belum sepenuhnya optimal, pembukaan jalan dimana-mana, tetapi sekedar dibuka, setelah itu jalan-jalan tersebut  rusak tergerus air.

“Untuk apa membuka jalan, kalau jalan yang sudah ada belum bagus dan bisa dinikmati masyarakat.  Pembangunan jalan beton yang kita liat sekarang ini, itu APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera, red) bukan dari pemerintah kabupaten,” tambahnya.

Mantan Bupati  Mamasa ini  juga sesalkan perencanaan pembangunan di  Kab. Mamasa yang tidak tepat dan cenderung  mubazir, misalnya pembangunan taman kota di lokasi eks pasar  lama. Menurutnya, itu tidak cocok dengan kondisi  Mamasa yang sekarang ini. Juga pembuatan jalan dan pematangan lahan Kantor Kodim serta pematangan lokasi  rumah susun (rusun)  menelan biaya ratusan juta rupiah, semuanya hilang begitu saja.

Melihat  kondisi sekarang H.M. Said Sanggaf  juga memang tidak menapikan kalau upaya pemerintah kabupaten untuk tingkatkan APBD cukup bagus. Namun itu tidak dibarengin dengan program yang terencana dengan baik sehingga, sehingga tidak menyentuh lapisan masyarakat.  Sejatinya, pembangunan itu harus pro-rakyat.

LS  

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.