Cari di Blog Ini

Followers

Wednesday, August 23, 2017

Seminar Etnofarmasi Suku Mandar di Mamuju Utara

Baca Juga

Seminar Etnofarmasi di Pasangkayu
Seminar Etnofarmasi di Pasangkayu
Pasangkayu – Kabupaten Mamuju Utara (Pasangkayu), Sulawesi Barat (Sulbar), adalah kabupaten  dengan morfologi alam yang terdiri dari dataran rendah yang beriklim tropis, memiliki keragaman flora yang berpotensi menjadi obat-obatan. Serta didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dari percampuran 14 etnis dari berbagai belahan nusantara.

Dalam Seminar Awal Kajian Etnofarmasi Suku Mandar di Kabupaten Mamuju Utara di Aula Hotel Multazam, Pasangkayu, yang juga adalah kajian akademik, Ika Handani, SP, Kepala Bidang Litbang, Bappeda Litbang Mamuju Utara, mulai diungkap bahwa memang sangat  urgen mengidentifikasi obat-obatan tradisional. Hal tersebut demi member legalitas dan hak paten dan dapat diterima di pasaran dan publik.

Dalam sambutan tertulisnya, Kepala Bappeda dan Litmabang, Mamuju Utara, Firman, S.PI, MP, sampaikan urgensi Etnofarmasi di daerah ini. Sebab dalam 9 agenda pembangunan daerah yang disebut “Nawa Jiwa,” salah satunya adalah peningkatan kesehatan berkualitas. Untuk mancapai hal tersebut, kajian etnofarma sangan mendukung.

“Pada salah satu agenda kerja Kementerian Kesehatan RI, tersebut “Ristoja” (Riset Tumbuhan Obat dan Jamu), adalah upaya dasar menyediakan data dasar (Baseline Data)  etnomedisin.”

Begitu dalam sambutan tertulis Kepala Bappeda dan Litbang Matra. Selanjutnya diungkapkan pula, bahwa langka awal  yang sangat mendukung untuk menggali pengetahuan suku local terhadap resep tradisional, yaitu dengan pendekatan secara alamiah atau Etnofarmasi  seperti yang telah dilakukan pada Suku Mama di Kecamatan Wakarumba, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dan suku local di Pegunungan Gede, Ponorogo.

(Kontribusi R. Adding Marulu/LS) 

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.