Baca Juga
H. Yaumil disambut oleh masyarakat Bungu (dok. Saifuddin A. Baso) |
Pasangkayu – Kehadiran H. Yaumil Ambo Djiwa di tengah-tengah
masyarakat loka Bunggu Kabupaten Mamuju Utara (Pasangkayu), Sulawesi Barat
(Sulbar), ibarat oase di tengah padang yang tandus. Bagaimana tidak, pria sang
inisiator pembentukan Kabupaten Mamuju Utara ini adalah sosok yang dinantikan.
H. Yaumil hadir di
tengah-tengah komunitas Bunggu dalam kegiatan adat duduk bersama antara Suku
Bunggu yang bermukim di Kabupaten Mamuju Utara (Matra), dengan Pemerintah
Daerah (Pemda) yang berlangsung di Rumah Rembuk Suku Bunggu, Dusun Kalibamba,
Desa Polewali, Minggu (10/09-2017). Ini juga dihadiri oleh anggota DPRD Matra, Saipuddin Andi Baso,
Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kab Matra Inyoman Suandi, Kadis Tata ruang dan
Perumahan Rakyat Drs Achmad Sibali, Kepala Desa (Kades) Polewali, Sekcam
Pasangkayu, Kapolsek Bambalamotu, beberapa Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat,
Sekertaris Bappeda dan Masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, H. Yaumil katakan, dirinya sangat berterimakasih kepada Suku Bunggu yang telah
memberikan penghargaan. Selain itu, ia juga meminta agar Suku bunggu turut andil
dalam membantu pemerintah Daerah (Pemda) dalam sukseskan pembangunan serta
ketentraman di Daerah.
"Semoga Suku Bunggu
tetap menjaga persatuan dan kebersamaan antar Masyarakat tanpa melihat Suku,Ras dan Agama, sehingga dapat terjalin
ketenteraman dalam bermasyarakat," ujarnya.
Dikatakan lebih lanjut
oleh Wakil Ketua DPRD Matra ini, dirinya harapkan kedepan, Suku Bunggu dapat berkembang dan maju sehingga
mampu bersaing dengan Suku lainnya. Juga dipaparkannya, bahwa dengan terbentuknya Kabupaten Matra ini,
itu telah mampu merubah taraf hidup Suku Bunggu, yang awalnya tidak tersentuh dunia
pendidikan, kini bisa masuki pendidikan
dan merubah pola fikir Suku Bunggu. Ditegaskannya pula, dirinya
berjanji akan terus menjaga kemurnian kebudayaan adat Suku Bunggu.
Sementara itu, Yosef, salah
satu masyarakat Suku Bunggu yang diwawanca katakan, dirinya sangat berterimakasih dengan kehadiran H Yaumil. Ia juga jelaskan
bahwa keterikatan antara Suku Bunggu dan H Yaumil tidak dapat terpisahkan.
"Antara kami Suku
Bunggu dan pak Yaumil itu tak dapat terpisahkan.Kami
sangat berharap beliau mampu membimbing kami untuk lebih maju tanpa
menghilangkan budaya asli kami," ungkapnya.
(kontribusi Edison S/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar