Baca Juga
Irwan Hamsi |
IH yang sementara kongkow-kongkow di sebuah warkop di Kota
Pasangkayu, Senin (13/08/2018) bersama sejumlah praktisi jurnalis nyatakan
keperihatinannya bila dalam Pemilu kali ini, hak-hak rakyat dimanipulir dengan
praktek yang tidak terpuji, diberi janji dan ditekan dengan kekuatan kekuasaan.
“Rakyat kita adalah pemilik kedaulatan tertinggi, suaranya
adalah suara Tuhan dalam demokrasi yang sesungguhnya. Kemurnian dan ketulusan
suara mereka jangan dipaksakan dengan mengeksploitasi ketidakberdayaannya.
Berikanlah sepenuhnya hak itu kepada rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri.
Mereka jangan dipaksa, ditekan dengan kekuatan apapun,” papar IH.
Dikatakan lebih lanjut oleh IH, dalam praktek politik di
Pasangkayu, posisi masyarakat masih sangat lemah terhadap kekuasaan. Ketergantungan
masyarakat terhadap pemegang kekuasan, menjadikan mereka begitu rentan untuk
diekploitasi, ditekan dan diarahkan, walaupun sangat tidak sesuai nurani mereka.
“Faktor ekonomi dan ketidaktahuan membuat rakyat kita sangat
terombang dalam menentukan pilihan dalam menyalurkan suaranya dalam demokrasi.
Itu jangan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Mereka
sejatinya dihormati, dihargai dan dijaga kemurniannya dalam menentukan pilihan,”
tanda IH.
IH sepakat, politik yang santun itu adalah memuliakan suara
rakyat, suara Tuhan dalam prinsip demokrasi yang sesungguhnya. Kepentingan
rakyat di atas segalanya.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar