Cari di Blog Ini

Followers

Monday, August 13, 2018

Musawir Asiz Isham, Pejuang Rakyat dan Rakyat Penjuang

Baca Juga

Musawir Asiz Isham
Musawir Asiz Isham
Membaca buku 'Sinar Terang dari Utara' yang ditulis Sarman Sahudding memang cukup menyejukkan di tengah gersannya referensi tertulis tentang Kabupaten Pasangkayu (Mamuju Utara). Buku setebal 194 halaman tersebut bertutur tentang sosok Musawir Azis Isham yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Pasangkayu merupakan pribadi yang akrab dengan masyarakat di Pasangkayu. Meski usianya terbilang muda, lahir 15 Agustus 1974, Musawir adalah the rising star dari sekian banyak pejuang-pejuang pembentukan Kabupaten Pasangkayu yang kini dikenal sebagai Kabupaten Pasangkayu.

Melepas masa indahnya sebagai aktvis mahasiswa, Musawir memasuki dunia rakyat menjadi wirastawan. Kemudian melangkah ke dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Pasangkayu untuk masa bakti 2004-2009 hingga saat ini. Di dunia politik, Ia memang memiliki talenta yang bagus, dengan gaya yang plog-plongan, apa adanya, bicara dengan modalitas rendah membuat rakyat menyukai sosoknya. Tidak heran Ia adalah legislator dengan pilihan suara terbanyak pada Pileg 2004 lalu. Sebagai aktvis mahasiswa, mantan ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Mamuju (Hipermaju), Musawir adalah pejuang rakyat, bekerja diatas panduan nurani keyakinan.

"Saya adalah hamba Allah, menjejakkan kaki ini di bumi-Nya. Mencari nilai-nilai kehidupan, meniti jalan kebenaran-Nya. Diri ini termenung dan tafakur, maka pada sebuah cela tampak titik demi titik dan hingga sebuah bisikan ke telinga, kamu adalah Musawir Azis Isham. Sanggupkah mengembang anamah yang kesatria. Tidak sulit wahai seorang lelaki karena kamu memiliki nurani". Begitu sarikutif dari dari sekapur sirih Musawir dalam buku yang berisi testimoni-testimoni tentang Matra (Pasangkayu) dan dirinya tersebut. Sebuah keseriusan tingkat tinggi untuk mengabdi pada kebenaran dan nurani. Dari lembar-lembar buku 'Sinar Terang dari Utara' Musawir urai sejarah pembentukan Pasangkayu, dimana perjuangan itu murni sebuah gerakan nurani untuk kemajuan tanah tumpah darah untuk mewujudkan kemajuan bersama bagi rakyat Pasangkayu, dan tidak ada gunung yang tinggi serta laut dalam diseberangi. Dan Tuhan mendengar harapan, melihat keringat para pejuang Pasangkayu, sehingga terbentuklah secara otonom dengan nama Kabupaten Mamuju Utara (Pasangkayu), paling ujung utara Sulawei Barat (Sulbar).

Setelah terbentuk menjadi sebuah kabupaten, perjuangan bagi Musawir belumlah usai. Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat Pasangkayu masih mencubit-cubit nuraninya. Ia pun mengabdikan diri melalui jalur parlemen. Di gedung wakil rakyat inilah Musawir dengan konsisten terus memperjuangkan rakyat, menjadi partner pemerintah menelorkan program-program untuk kepentingan publik. Meskipun dirinya partner pemerintah, Musawir bukanlah legislator penurut pada kepentingan kekuasaan semata. Naluri interupsi yang menjadi cirinya ketika masih menjadi pejuang jalanan di era mahasiswa, tidak pernah lekang. Zero tolerance, bila rakyat dipermainkan, dijanji apalagi mencokok nama rakyat untuk kepentingan pribadi dan kelompok maka Musawir akan selalu tampil untuk membela kepentingan masyarakat.

Sebagai legislator yang paham desah dan kegelisahan rakyat, Musawir tampil flamboyan di tengah masyarakat. Hijrahnya dari Partai Golkar ke Demokrat turut memberi warna bagi partai berciri biru tersebut. Perolehan suara partai besutan SBY tersebut cukup signifikan mengantarkan dirinya ke kursi wakil ketua DPRD Matra. Pada posisi pimpinan DPRD, Musawir masih seperti yang dulu, tetap greget pada hal-hal kemasyarakat. Tidak heran, dimana dia berada, orang-orang pada datang, sekedar berkeluh kesah, atau menemaninya berdiskusi hingga pagi di rumahnya yang memang pintunya terbuka lebar selalu untuk rakyat. Atas sikap komitmen, kecerdasan dan perjuangannya di masa lalu untuk Pasangkayu, Musawir adalah simpul harapan masyarakat. Untuk sebuah langkah maju bagi Pasangkayu ke depan untuk yang lebih baik lagi. Biarkan rakyat yang menilai.
(rdk/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.