Baca Juga
dr. Welly |
Pasangkayu – Usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara
Pemerintah Kabupaten Pasangkayu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan
Perusahaan Besar (PB) Perkebunan Sawit, terkait tidak termanfaatkannya Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) hanya sekedar rumah sakit rujukan dan tidak ditempati berobat bagi karyawan perusahaan, Kamis
(02/08/2018). Direktur RSUD Pasangkayu, dr. Welly berkeyakinan menepis anggapan
itu dan akan bekerja all out tingkatkan kualitas dan standar pelayanan.
Menurut dr. Welly, RSUD Pasangkayu untuk sekarang ini telah
memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, tinggal bagaimana
mempromosikan rumah sakit ini. Kemudian lakukan pembenahan atas ketersedian
Sumber Daya Manusia (SDM), terutama tenaga dokter spesialis. Begitu juga dalam
penciptaan suasana kondusif dan kenyamanan untuk berobat bagi masyarakat.
“Dengan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, termasuk
tenaga paramedis dan administrasi di rumah sakit, kami akan terus tingkatkan
kualitas manajemen dalam memberikan layanan yang lebih baik,” tandas dr. Welly.
Terkait ketersedian tenaga dokter spesialis, dr. Welly
paparkan, bahwa dalam waktu dekat pemerintah daerah akan lakukan Memorandun of
Undertanding (MOU) dengan salah satu universitas ternama di Indonesia Timur.
Menurutnya, tenaga dokter spesialis selama ini memang terus alami pasang surut
karena, karena sifatnya hanya dikontrak. Maka dengan MOU tersebut, kerjasamanya
bersifat paten dan berkesinambungan. Sehingga dokter spesialis akan selalu
terpenuhi sesuai kebutuhan rumah sakit.
Mengenai kesiapan RSUD Pasangkayu dalam memberikan layanan
bagi karyawan perusahan PB Sawit, dr. Welly yakin, siap. Rumah sakit daerah ini
akan berusahan semaksimal mungkin memenuhi standar pelayanan, sebagaimana yang
diberikan oleh rumah sakit langganan perusahaan.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar