Baca Juga
Agustina Toding, S. Pd, M.Pd, Kadis Pariwisata Kabupaten Mamasa |
MAMASA,
LENTERASULAWESI – Beberapa tahun lalu, Kabupaten Mamasa,
Sulawesi Barat (Sulbar) telah ditetapkan
oleh Gubernur
pada waktu itu, H. Anwar Adnan Saleh sebagai Kawasan Strategis Pengembangan
Pariwisata Nasional, namun masih belum terdaftar di KabuKementrian Pariwisata. Hanya
terdaftar di Provinsi Sulawesi Barat
(Sulbar) saja. Karena pengembangan
pariwisata Bumi Kondo Sapata Wai
Sapalelean belum maksimal sebagaimana yang diharapkan.
Mengherankan memang memang Mamasa disebut-sebut sebagai pusat
destinasi wisata di Sulbar, ternyata Kabupaten Majene yang dapat bantuan dana pengembangan pariwisata. Padahal
dari dulu-dulu Majene disebut-sebut
sebagai daerah pendidikan.
Memang diakui bahwa Kabupaten Mamasa adalah kabupaten pariwisata
tapi tidak masuk kawasan strategi pengembangan pariwisata nasional kata Alfredi, SE. M. Si ketika
dikonfirmasi SKU Sorot News di ruang
kerjanya, Senin (11/11/2019) silam. Ia mewakili Kadis Pariwisata Agustina Toding, S.
Pd. M. Pd
Untuk optimalkan wisata di Mamasa, DR. H. Ramlan Badawi keluarkan
Surat Keputusan (SK) bahwa di Dinas Pariwisata
pada Bidang Destinasi telah menyediakan dana bantuan keuangan khusus (BKK) dari Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar sebanyak Rp. 500 juta untuk tahun 2019 ini.
Menurut Alfredi anggaran ini bertujuan membenahi jalan masuk dipermandian
air terjun Sarambu Liawan di Kecamatan
Sumarorong. Namun hingga saat ini telah masuk akhir tahun dananya tidak kunjung
cair. Bahwa untuk lebih jelasnya ditanyakan ke Badan Pengelolah Keuangan Daerah
(BPKD).
Saat dikonfirmasi ke
BPKD, sekretaris BPKD Kabupaten Masa
Beta, S. Pd. katakan, terkait dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Dinas Pariwisata untuk benahi jalan
masuk di permandian air terjun
Sarambu Liawan, Sekretaris BPKD ini membenarkan, bahwa dana untuk itu ada. Tetapi dialihkan ke Dinas PUPR Bidang Tata ruang.
Sarambu Liawan, Sekretaris BPKD ini membenarkan, bahwa dana untuk itu ada. Tetapi dialihkan ke Dinas PUPR Bidang Tata ruang.
Sementara itu Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian, Yusak Wardiman,
ST, mengakui kalau dana BKK untuk membenahi jalan masuk di permandian air terjun Sarambu Liawan sebesar Rp. 500 juta memang ada.
(A. Udin/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar