Cari di Blog Ini

Followers

Monday, November 18, 2019

Mamasa Tidak Masuk Kawasan Strategi Pengembangan Pariwisata Nasional?

Baca Juga

Agustina Toding, S. Pd, M.Pd, Kadis Pariwisata Kabupaten Mamasa
Agustina Toding, S. Pd, M.Pd, Kadis Pariwisata Kabupaten Mamasa

MAMASA, LENTERASULAWESI – Beberapa tahun lalu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar)  telah ditetapkan oleh Gubernur
pada waktu itu, H. Anwar Adnan Saleh sebagai Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata Nasional, namun masih belum terdaftar di KabuKementrian Pariwisata. Hanya terdaftar di  Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) saja.  Karena pengembangan pariwisata Bumi Kondo Sapata Wai Sapalelean belum maksimal sebagaimana yang diharapkan.

Mengherankan memang memang Mamasa disebut-sebut sebagai pusat destinasi wisata di Sulbar, ternyata Kabupaten Majene yang  dapat bantuan dana pengembangan pariwisata. Padahal  dari dulu-dulu Majene disebut-sebut sebagai daerah  pendidikan.

Memang diakui bahwa Kabupaten Mamasa adalah kabupaten pariwisata tapi tidak masuk kawasan strategi pengembangan pariwisata nasional  kata Alfredi, SE. M. Si ketika dikonfirmasi  SKU Sorot  News di ruang kerjanya,  Senin (11/11/2019) silam. Ia  mewakili Kadis Pariwisata Agustina Toding, S. Pd. M. Pd

Untuk optimalkan wisata di Mamasa, DR. H. Ramlan Badawi keluarkan Surat Keputusan (SK) bahwa di Dinas  Pariwisata pada Bidang Destinasi telah menyediakan dana bantuan keuangan khusus (BKK) dari  Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar sebanyak  Rp. 500 juta untuk tahun 2019 ini.

Menurut  Alfredi  anggaran  ini  bertujuan membenahi jalan masuk dipermandian air terjun Sarambu Liawan  di  Kecamatan Sumarorong. Namun hingga saat ini telah masuk akhir tahun dananya tidak kunjung cair. Bahwa untuk lebih jelasnya ditanyakan ke Badan Pengelolah Keuangan Daerah (BPKD).

Saat  dikonfirmasi ke BPKD, sekretaris BPKD  Kabupaten Masa Beta, S. Pd.  katakan, terkait dana  Bantuan Keuangan  Khusus (BKK) di Dinas Pariwisata untuk  benahi  jalan masuk di permandian air terjun
Sarambu Liawan,  Sekretaris BPKD ini  membenarkan,  bahwa dana untuk itu ada. Tetapi  dialihkan ke Dinas PUPR Bidang Tata ruang.

Sementara itu Kepala Seksi  Pemanfaatan dan Pengendalian, Yusak Wardiman, ST,  mengakui kalau dana  BKK  untuk membenahi  jalan masuk di permandian air  terjun Sarambu Liawan sebesar  Rp. 500 juta memang ada.
(A. Udin/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.