Cari di Blog Ini

Followers

Thursday, November 12, 2015

Amar dan Yusran Satu Warkop di Pasangkayu?

Baca Juga

Mamuju Utara – Warung Kopi (Warkop) 99 di bilangan jalan  nasional Pasangkayu – Donggala, Kabupaten Mamuju Utara (Matra)  saksi  dinamisnya demokrasi  dari  Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di  kabupaten ujung utara Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) ini. Dimana dua  kandidat  bupati  bertemu dan ngopi bareng.
  
Bertemunya H Abdullah Rasyid, kandidat bupati pasangan Abdullah Rasyid – Marigun Rasyid (AMar) dan Muh Yusri M Nur kandidat bupati pasangan Muh Yusri M Nur – Amran Nuhung (Yusran) berawal dari diskusi yang dilakukan oleh Rakyat, Dewan Rakyat Anti Korupsi (Derak) bekerjasama dengan Harian Sulbarraya dengan theme, Satu Dekade Sulawesi Barat,  Maril  Memilih Calon Pemimpin yang Ideal, Rabu (11/11).

 Diskusi yang cukup memikat  wartawan, tokoh masyarakat dan simpatisan AMar dan Yusran tersebut menghadirkan pembicara kunci, Mayor Jenderal TNI (Purn) Salim S Mengga, tokoh Sulbar dan  anggota Komisi I DPR RI, dipandu lansung oleh Ketua DPP Derak, Husaini.

Tampak hadir juga sejumlah politisi,  H Ambo Intang  anggota DPRD Matra  fraksi Demokrat, Ikram Ibrahim  anggota DPRD dari Partai PPP, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC)  Partai Demokrat  Kabupaten  Polman, Irfan Kamil, serta tamu dan undangan lainnya.

Dalam paparannya, Salim S Mengga, jelaskan, seorang pemimpin seharusnya  mengunjungi  masyarakatnya  tanpa didampingi pengawalan dan iring-iringan,  baik dari pengawalan petugas maupun dari pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Karena menurut jenderal bintang dua ini,  simpatik  masyarakat  bukan karena  ingin diketahui  sebagai seorang pemimpin,  namun  bagaimana cara mendekatkan diri dengan rakyat  tanpa adanya ruang pemisah.

"Cobalah ketemu dengan  masyarakat secara langsung sendirian, saya yakin pemimpin  akan mengetahui apa yang menjadi tuntutan dan kendala ditengah masyarakat itu sendiri," ujarnya.

Selain itu, ditegaskan pula oleh Salim S Mengga bahwa rakyat tidak membutuhkan seorang pemimpin yang hanya mengumbar janji, namun yang dibutuhkan adalah seorang pemimpin yang menjalankan pemerintahannya sesuai dengan  denjadi visi - misinya  saat mencalonkan diri.

"Banyak calon pemimpin yang mencalonkan diri, selalu menjual janji politik pembaharuan dan  perubahan, namun perubahan itu hanya dirasakan sekelompok  orang tertentu saja. Jadi, saya berharap agar  pemimpin kedepannya dapat menjalankan pemerintahan sesuai dengan apa yang menjadi  visi  dan misinya, dengan melakukan  pemerataan  kepada masyarakatnya tanpa memilah," harapnya.

 (ed/LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.