Baca Juga
Mamuju Utara – Warung Kopi
(Warkop) 99 di bilangan jalan nasional Pasangkayu – Donggala, Kabupaten
Mamuju Utara (Matra) saksi dinamisnya demokrasi dari
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di kabupaten ujung utara Provinsi Sulawesi Barat
(Sulbar) ini. Dimana dua kandidat bupati bertemu
dan ngopi bareng.
Bertemunya H Abdullah
Rasyid, kandidat bupati pasangan Abdullah Rasyid – Marigun Rasyid (AMar) dan
Muh Yusri M Nur kandidat bupati pasangan Muh Yusri M Nur – Amran Nuhung
(Yusran) berawal dari diskusi yang dilakukan oleh Rakyat, Dewan Rakyat Anti
Korupsi (Derak) bekerjasama dengan Harian Sulbarraya dengan theme, Satu Dekade Sulawesi
Barat, Maril Memilih Calon Pemimpin yang Ideal, Rabu
(11/11).
Diskusi yang cukup memikat wartawan, tokoh masyarakat dan simpatisan AMar
dan Yusran tersebut menghadirkan pembicara kunci, Mayor Jenderal TNI (Purn)
Salim S Mengga, tokoh Sulbar dan anggota
Komisi I DPR RI, dipandu lansung oleh Ketua DPP Derak, Husaini.
Tampak hadir juga
sejumlah politisi, H Ambo Intang anggota DPRD Matra fraksi Demokrat, Ikram Ibrahim anggota DPRD dari Partai PPP, Ketua Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Polman, Irfan Kamil, serta tamu dan undangan
lainnya.
Dalam paparannya, Salim
S Mengga, jelaskan, seorang pemimpin seharusnya mengunjungi masyarakatnya tanpa didampingi pengawalan dan iring-iringan,
baik dari pengawalan petugas maupun dari
pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Karena menurut jenderal bintang
dua ini, simpatik masyarakat bukan karena ingin diketahui sebagai seorang pemimpin, namun bagaimana
cara mendekatkan diri dengan rakyat tanpa
adanya ruang pemisah.
"Cobalah ketemu
dengan masyarakat secara langsung
sendirian, saya yakin pemimpin akan
mengetahui apa yang menjadi tuntutan dan kendala ditengah masyarakat itu
sendiri," ujarnya.
Selain itu, ditegaskan
pula oleh Salim S Mengga bahwa rakyat tidak membutuhkan seorang pemimpin yang hanya
mengumbar janji, namun yang dibutuhkan adalah seorang pemimpin yang menjalankan
pemerintahannya sesuai dengan denjadi visi
- misinya saat mencalonkan diri.
"Banyak calon
pemimpin yang mencalonkan diri, selalu menjual janji politik pembaharuan dan perubahan, namun perubahan itu hanya dirasakan
sekelompok orang tertentu saja. Jadi,
saya berharap agar pemimpin kedepannya
dapat menjalankan pemerintahan sesuai dengan apa yang menjadi visi dan misinya, dengan melakukan pemerataan kepada masyarakatnya tanpa memilah,"
harapnya.
(ed/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar