Cari di Blog Ini

Followers

Saturday, November 21, 2015

Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Matra, Minim Publish?

Baca Juga

Penampilan 3 Paslon dalam debat
Terjadi Trouble Sound yang Cukup Mengganggu

Normatif, Kecuali Sengketan Lahan antara Masyarakat  dan Perusahaan Sawit


Mamuju Utara – Debat publik calon bupati/wakil bupati Mamuju Utara (Matra) yang berlansung di Hotel Blom M, Pasangkayu, Sabtu (21/11), sejatinya memang milik publik. Sayang tidak terpublish dengan optimal hingga sangat  sedikit  masyarakat  yang bisa saksikan acara yang menarik  tersebut, walau hanya lewat saluran televisi lokal atau meminjam jazah televisi kabel.

Acara yang dikelola oleh pihak ke-3, Asjaya Event Organizer (EO) selain dihadiri  para penyelenggaran pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pengawas Pemilu (Panwaslu), para kandidat  bupati/wakil bupati  serta tim pemenangan dan simpatisannnya, hadir  pula Pejabat Bupati Matra, Kapolres Matra, serta sejumlah petinggi lintas sektoral lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Matra, Ishak Ibrahim, katakan  bahwa debat publik  ini adalah pelajaran yang berharga bagi masyarakat untuk tahu bagaimana Pasangan Calon (Paslon) memaparkan  visi dan misinya untuk Mamuju Utara ke depan.

“Debat  ini bukan untuk menunjukkan kepada publik bahwa calon A, calon B dan C saling debat dan saling tersinggung. Karena itu tidak boleh saling menghina, tidak boleh saling menghujat, juga kepada pendukung jangan saling menjelekkan,” kata Ishak.

Sementara itu, tujuan debat  seperti  disampaikan oleh moderator debat, Fauziah Erwin, meliputi penilain atas kandidat pada kualitas mental, kepemimpinan, intelektualitasi, serta program-program yang akan dilaksanakan saat  terpilih untuk memimpin.

Dalam memandu debat public tersebut, master debat cukup  piawai  hingga akhir acara. Sayang pihak penyelenggaran kecolongan saat  terjadi trouble sound. Ini cukup mengganggu acara,  walaupun menurut Ayu dari EO Asjaya, pihaknya sudah menchek semua fasilitas sebelum acara berlansung.

Penampilan tiga Paslon, Muh Yusri  M Nur – Amran Nuhung (Yusran) dengan nomor urut  1, H Agus Ambo Djiwa – H Muhammad Saal  (Handal Jilid 2) serta H Abdullah Rasyid – H Marigun Rasyid (AMar)  cukup prima dan menguasai materi-materi yang dipaparkan. Bahkan pasangan yang tidak pernah tampil dalam kampanye terbatas, Yusran, cukup mapan dalam menguraikan visi misinya untuk  Mamuju Utara ke depan.

Visi dan misi dari Paslon yang terurai, semuanya jelas, normatif dan sangat  ideal  bagi kemajuan Matra ke depan.  Seperti lazimnya, kandidat bupati/wakil bupati, di bumi manapun. Selalu saja berorientasi pada kepentingan dan kemakmuran rakyat. Itu kemudian mendapat  apresiasi dan tepuk tangan dari pendukung dan simpatisan masing-masing.

Sedikit spesifik untuk Mamuju Utara, adalah ketika moderator debat pertanyakan sikap para paslon bupati/wakil bupati terkait sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan perkebunan sawit. Tampil dengan nilai plus, artikulasi yang jelas, H Marigun Rasyid. Calon wakil bupati dari Paslon AMar  ini uraikan, bahwa sengketa antara masyarakat dan perusahaan tidak serta merta harus dibawah ke rana hukum.

“Itu terlalu naif sebab keduanya keduanya adalah bagian dari pemerintah daerah. Solusinya adalah dilakukan musyawarah untuk mendapatkan mufakat, bagaimana  pemerintah mengupayakan tanah bagi masyarakat dan juga  perusahaan dapat bekerja dengan baik,” tambah Marigun.

Sementara itu H Abdulllah Rasyid calon bupati Paslon AMar yang diwawancara usai debat, katakan terlalu ringkas waktu yang diberikan. Sehingga banyak hal yang perlu dipaparkan dan diuraikan tidak cukup waktu.

“Makanya ke depan, model debat seperti ini harus ada waktu yang cukup hingga paslon itu dapat menguraikan visi dan misinya secara detail, dan masyarakat akan tahu,” tambahnya.

(jml/ls)











No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.