Cari di Blog Ini

Followers

Tuesday, November 17, 2015

Proyek Perumahan Khusus Di Desa Bambakoro Terancam Gagal?

Baca Juga

Proyek perumahan khusus di Desa Bambakoro



Tukang Lari dari Lokasi Proyek

PASANGKAYU,- Proyek pembangunan perumahan khusus di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Mamuju Utara (Matra), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar)  yang  kini sedang  berjalan dipertanyakan. Pasalnya, bangunan  yang dikabarkan menelan anggaran miliaran rupiah dari dana APBN itu tidak memiliki papan data (papan bicara, red), diduga kuat untuk hindari  pengawasan masyarakat.

"Biasanya,  proyek sebelum dikerjakan sudah terpasang papan datanya, tapi ini terbalik, bahkan sudah berjalan satu bulan lebih, belum ada papan proyeknya. Tidak diketahui berapa anggaran dan batas pengerjaannya. Diduga disengaja untuk mengelabui pengawasan masyarakat," ungkap Sukri warga Bambakoro,  Sabtu (14/11).

Menurutnya, untuk membangun dan mewujudkan  pemerintahan yang baik dan bersih dari Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN)  dalam setiap pengelolaan keuangan negara semestinya dimulai dengan cara-cara yang terbuka. Hilangkan kecenderungan yang dapat mengarah pada korupsi dapat terkontrol oleh pengawasan publik. 

"Bagaimana bangsa ini bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN jika pelaksanaan dalam mengelola keuangan negara tidak transparan kepada publik, inikan jadi indikator kalau daerah kita ini tidak suka terbuka kepada publik," ungkap Sukri.

Untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dalam pengelolaan setiap keuangan negara semestinya kata Sukri, harus melibatkan masyarakat dalam pengawasan, namun bagaimana pengawasan dapat dilakukan jika tidak memiliki referensi atau mengacu pada papan data yang seharusnya terpasang di area lokasi proyek.

Terkait  pembangunan tersebut, Sukri menyatakan ragu  jika bangunan yang berdiri diatas tanah kas desa sekira 1 hektar itu dapat rampung Desember tahun ini. Jika dipersentasekan kata Sukri, proyek tersebut baru mencapai 25 persen, sementara penghujung  2015 tinggal menghitung hari.

" Apalagi  para tukangnya  tidak ada yang bertahan. Informasi dari para tukang bangunan itu,  para pekerja tidak bisa bertahan lama karena upah mereka tidak terbayarkan. Ada yang masih mencoba  bertahan,  tapi juga sudah pada kabur karena upah  belum dibayarkan," ungkapnya  yang diamini  warga lainnya, tidak jauh dari proyek perumahan khusus tersebut.


(rdi/ls)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.