Baca Juga
![]() |
Genangan air di Kota Pasangkayu, mengudang fesbuker bercanda ria (foto: dari akun Joni Banne Tonapa) |
Mamuju Utara – Setelah diguyur hujan beberapa jam, lagi-lagi Kota Pasangkayu, Mamuju Utara (Matra), Kamis (21/1/2016) tergenang air. Ini memicu sejumlah warga berkicau di Media Sosial (Medsos), khususnya fesbuk. Mereka mengeluarkan unek-uneknya dengan nada jenaka namun menyentil. Kali-kali aja pemerintah setempat bisa turun tangan membagikan timba pada warga, biar dilakukan penimbaan massal air-air yang berputar dalam kota tersebut.
Netisen, Joni Banne Tonapa, melalui wall fesbuknya membuat pledoi dengan kata-kata manis pedasnya.
“Ini bukan sungai, bukan juga kolam, apalagi empang, ini air genangan, ada yang tahu tidak excavator yang 10 unit di sumbang kemarin.. Barangkali bisa digunakan untuk mengurai air tergenang ini soalnya ikan mau di panen ini. Takutnya air lewati jalur 2 Jalan Bandeng ikan di bawah ini mati kelindas mobil ... Bantuin pak, kalau belum ada anggaran paling tidak excavator yang sumbangan bisa digunakan untuk tanggap darurat ... Kasian pak air dikit lagi masuk dalam rumah.. Toloooooooooooooooooooooooooooooong...”
Waduh, benar kicauan warga ini, minta tolong dengan “o”-nya sampe 32 kali.
Entah kesal atawa bercanda. Tapi itulah nyatanya, ia sedang mengais air genangan depan rumahnya.
Tolong panjang itu disambut netisen lain, Racman Adnan.
“Dimana ini ???”.
Lalu Muliani Muly menimpali pula tak kalah seruhnya, menggunakan Bahasa Bugis
“Tidak mali' jaki kapang Pak Joni,”
Artinya kira-kira begini, “ Pak Joni tidak
hanyut ya.”
Netisen lain, Lilingan P Labba turut memanasi.
“Hati-hati ....buaya bisa dalam rumah bro.”
Lalu Anshar Adam,
katakan pula, “Mantap, saya suka bro jempolan.”
Rini Rosi, “Hati-hati Pak Joni ntar mabilnya hanyuttt...”
Sementera netisen Jamaluddin
Jamal, hanya tertawa ringan.
“He he h ehe banyak pukat di perikanan Jon,
baru pasangi untuk tangkap ikan jangan sampai lepas semua...”.
Disambung M Rushan
Rusli. “Betul juga Pak Jhon...”.
Joni Banne Tonapa,
kemudian menimpali.
“Bukan cuman mobil ini yang nyaris hanyut, air sudah sampai dada in...”.
Ditambah lagi pemilik akun, Jamaluddin
Jamal.
“Sama
tempatku, air lagi pusing tidak tau mau mengalir kemana ...”.
Lalu akun, Lentera
Sulawesi berkicau pula.
“Itu artinya bidang pengairan di tempat bapak, sukses besar, karena air melimpah,
selamat berenang, he he he?”
Akun Joni Banne Tonapa kembali
menimpali.
“Cubit dikit ini PU (maksudnya, Dinas Pekerjaan Umum, red) sama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, red) supaya tanggap dengan bencana genangan air dalam
kota...”.
Tanggap menanggapi di fesbut tersebut
memancing netisen lain, Lis Anha.
“Masih bagus kita Pa Joni, kalau tempat ku,
masuk dalam rumah. Lagi-lagi siap angkat springbad,
ntar basah lagi kayak awal bulan kemarin.”
Terus, akun Lentera
Sulawesi berkomentar
“Kayaknya itu prestasi besar kalo dah
sampai di dada, selama ini kan blom pernah setinggi itu, sukseslah untuk bidang
pengairan setempat. Bagaimana kalo air sebanyak itu dijadikan Pembangkit
Listrik Tenaga (PLTA), biar di sana tidak mati-mati lampu?
Meskipun sejumlah netisen fesbuk sibuk
diskusi, tetap saja menjadi joke-joke ringan di tengah ancaman, sejumlah
penyakit akibat genangan air. Karena bukan tidak mungkin, pasca genangan itu, sumber air bersih menjadi
tercemar dan bakal timbul diare bagi warga. Semoga saja tidaklah
(LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar