Baca Juga
Depparunda, Kades Osango |
Mamasa – Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten
Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), adalah sebuah desa di jantung Kota Mamasa.
Meskipun bukan kelurahan, namun di Osango menjadi tempat sedikitnya 28 kantor
pemerintahan di Mamasa. Karena itu, desa yang sekarang dipimpin oleh
Depparunda, memiliki karakter dan cirinya tersendiri.
“Ketika dilantik menjadi
kepala desa tahun 2010 silam, misi pertama saya adalah keamanan dan ketertiban.
Karena di Desa Osango ini terdapat sejumlah obyek vital dan pusat-pusat
pemerintahan kabupaten. Serta kantor vertikal lainnya, seperti Polres
(Kepolisian Resor Mamasa, red) dan Kantor Kejari (Kejaksaan Negeri Mamasa,
red). Jadi memang sangat sangat penting keamanan dan ketertiban diprioritaskan,”
papar Depparunda, Sabtu (09/042016)
Seperti dikatakan
oleh Kades Osango tersebut, selain Kantor Bupati Mamasa, rumah jabatan Wakil
Bupati (Wati), dan sejumlah kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdapat juga Perumahan Dinas Dengeng, dimana
sejumlah pimpinan SKPD bermukim.
Selain menjadi desa
dimana pusat-pusat pemerintahan kabupaten berada, Osango juga ini adalah
wilayah kehadatan yang cukup tua di Mamasa. Karena itu menurut Kades
Depparunda, ia juga memberi ruang bagi lembaga adat secara proporsional untuk
ikut dalam pembangunaan dan penataan Desa Osango.
Terkait dengan
pemanfaatan Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), Depparunda, kenang awal pemerintahannya tahun 2010,
dimana pada waktu itu yang pertama dipikirkannya adalah pembangunan kantor
desa. Karena Desa Osango belum memiliki kantor.
“Bersama dengan
aparat desa manfaatkan semaksimal mungkin ADD untuk membangun kantor. Karena kantor
desa itu adalah pusat dan simbol pemerintahan desa dimana masyarakat sangat
membutuhkannya,” selanya.
Dengan terbangunnya
Kantor Desa Osango, Depparunda bersama semua komponen pemerintah desa, termasuk
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dapat melaksanakan visi dan misi
mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan dana yang masuk seoptimal
mungkin, misalnya dana dari PNPM maupun Dan Desa (DDes) yang sekarang sudah
kucur dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kami bersama dengan
BPD kita telah menyusun program-program untuk DDes yang kemudian diserahkan ke
pendamping untuk disusun teknis kegiatannya,” kata Depparunda.
Diuraikannya pula,
bahwa sejumah obyek kegiatan fisik dari ADD, DDes dan PNPM kini telah memberi
dampak positif yang besar bagi kesejahteraan masyarakat di desanya. Terutama
untuk sarana dan prasarana umum dan fasilitas sosial, misalnya untuk jalan,
sarana air bersih dan kelistrikan.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar