Baca Juga
MMF 2016 (foto: fesbuker MdB) |
Mamasa - Mambulilling Mountain Festival (MMF) 2016 yang bakal digelar oleh Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Mamasa kerjasama Yayasan Pengembangan
Masyarakat Mamasa atau Mamasa Community Development Foundation(MCDF). Adalah
sebuah moment cukup berotot dalam menaikkan rhitme wisata Kabupaten Mamasa,
Sulawesi Barat (Sulbar) sebagai pusat destinasi.
MMF
2016 ini bertajuk “Ayo Ke Mamasa,” menurut Kadis Parekraf Kabupaten Mamasa,
Drs. Arruan Pasau, kepada wartawan, bahwa kegiatan ini dirancang untuk menggali
dan mendorong munculnya kreativitas dalam menciptakan karya seni dan budaya
Mamasa.
“Juga untuk mengangkat potensi dan pesona
yang dimiliki gunung Mambulilling agar menjadi ikon yang sangat terkenal di
Kabupaten Mamasa. Kegiatan ini dijadwalkan untuk dilaksanakan secara bertahap
mulai bulan Mei sampai Agustus tahun 2016 yang acara puncaknya ditargetkan
pemecahan rekor MURI Musik Pompang sebanyak 7777 peserta,” jelas Arruan Pasau
kepada Mamasa dalam Berita (MdB).
Selain itu, Aruan Pasau juga berharap, setiap orang terutama orang-orang Mamasa yang
ada di perantaun, diajak untuk datang ke Mamasa menikmati pesona wisata yang
ada. Mereka ini nantinya akan menjadi
penyambung lidah untuk mempromosikan Mamasa kepada orang lain. Hingga tema, “Ayo
ke Mamasa” akan berkesinambungan kepada orang lain.
Sementara,
Bupati Mamasa H Ramlan Badawi, MH, kepada awak media katakan optimisnya
terhadap kegiatan MMF 2016. Ia yakin kegiatan MMF 2016 bisa sukses. Karena itu akan terus memantau persiapan kegiatan ini.
”Kita akan kumpulkan seluruh SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah, red), Camat dan Stakeholder lainnya pada hari selasa 19
April 2016 untuk melakukan sosialisasi dan mempersiapkan segala sesuatu terkait
kegiatan MMF ini,’ kata Ramlan pada MdB.
Pada sisi lain, seperti dilansir MdB,
Sekretaris Umum (Sekum) MCDF yang juga merupakan Ketua I Panitia pelaksana
Fiktor Parantang, Senin (11/04/2016), katakan bahwa pelaksanaan MMF 2016 ini
dimulai dengan sayembara logo MMF pada bulan Maret lalu dilanjutkan dengan
launching logo MMF oleh Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh saat HUT kab. Mamasa
11 Maret lalu, selanjutnya akan digelar lomba Photografi (hunting) panorama
Gunung Mambulilling dan dirangkai dengan pendakian(Hiking) Gunung Mambulilling,
output kegiatan ini adalah mendapatkan gambar terbaik Gn. Mambulilling sebagai
Ikon Mamasa dan juga mendapatkan deskripsi gunung Mambulilling dari pengalaman
para peserta.
Hal tersebut ditambahkan oleh Welson
Leonandes, Bono dan Benyamin Paotonan, seksi hunting dan hiking yang mengatakan,
khusus lomba photo akan dibagi dalam tiga kategori yakni Landcape Gunung
Mambulilling, Human Interest saat penanaman pohon dan street hunting menuju Gn.
Mambulilling dengan jenis kamera profesinal seperti DSLR dan SLR
Hasil rangkuman MdB, berikut rangkaian
kegiatan Mambulilling Mountain Festival (MMF) 2016. Lomba Photografi (hunting)
panorama gunung Mambulilling 26 Mei 2016. Pendakian (hiking) ke gunung Mambulilling,
27 – 28 Mei 2016. Penanaman pohon sepanjang rute hiking, 27 Mei 2016. Pameran
Photo hasil hunting, 9-11 Juni 2016. Lomba tari kreasi daerah, 25 Juli 2016. Lomba
cipta lagu daerah Mamasa, 26 Juli 2016. Lomba fashion show motif tenun Mamasa,
27 Juli 2016. Malam apresiasi budaya, 28 Juli 2016. Lomba musik bambu antar
kecamatan se-Kabupaten Mamasa, 8-12 Agustus 2016. Karnaval budaya dengan kostum
unik Mamasa, 13 Agustus 2016. Pemecahan rekor MURI Musik Pompang Peserta
Terbanyak, 13 Agustus 2016.
Selain itu, MMF 2016 juga mendapat respon
positif dari sejumlah netizen di media sosial (medsos) facebook. Misalnya,
Naoimi Bunga, katakan komentarnya, “Semoga Sukses.” Juga fesbuker Ayoratsiogunagung
Mallita, tuliskan,”Apresiasi atas kegiatan ini. Namun saya minta maaf sebelumnya,
jika pertanyaan saya ini kurang bagus atau bagamana. Ketika saya membagikan
info ini ke beberapa teman-teman yang ada di Fakultas Seni dan Desain UNM
(Universitas Negeri Makassar, red), mereka sagat mengapresiasi, namun teman-teman
bertanya, mengenai Juri pada lomba tersebut, bukan berarti hadiah yang akan didapat
nantinya. Tetapi beberapa teman darr Fakultas Seni ingin mengapresiasi karya yang
ada. Minta maaf jika pertanyaan saya kurang berbobot. Mohon info dari saudara-saudara
yang mengetahui. Terima kasih,” tanyanya.
Keingintahuan dan respon baik datang juga
dari fesbuker Yusuf Mangape, ia katakan sukses untuk rencana tersebut. Kemudian
balik bertanya, bagaimanan dengan penginapan dan hote untuk peserta pengunjung
festival. Juga Marina Pratiwi Teturan, tuliskan komentar,
“Ide yang cemerlang begitu, moga denga adanya
festival ini bisa membuat Mamasa lebih dikenal lagi.” Serta masih banyak lagi
fesbuker lain yang berkomentar.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar