Baca Juga
Betonisasi Mamasa - Orobua dengan anggaran Rp 1. 451. 000.000 (foto: sulbar Raya Biro Mamasa) |
Mamasa –
Buruknya pekerjaan betonisasi Mamasa – Orobua yang dilkasanakan rekanan CV
Berkat Mulia, menuai kritikan tak sedap dari warga di media sosial (medsos).
Bahkan mereka mensinyalir rekanan tersebut yang memenangkan paket senilai Rp
1.451.000.000 karena kongsi-kongsi dengan pihak penyelenggara pelelangan. “Benar
apa nggak ...” Itu lagu dangdut lawas, Itje Trisnawati di Aneka Ria Safari TVRI tempo
dulu.
Saking
gerahnya warga dengan pekerjaan yang tidak bermutu tersebut, netizen Andi Waris Tala yang juga Ketua
Aliansi Wartawan Mamasa (Alwama), Selasa (12/07/2016) menulis satus pedis. “Ketua Pokja ULP Mamasa kembali memenangka CV milik
Kerabatnya. Pekerjaan rabat beton di Orobua Kecamatan Sesena Padang di protes warga.
Selain dikerjakan di atas tanah berlumpur,rabat beton/betonisasi juga dikerjakan tanpa pengerasan jalan.”
Apa dituliskan ketua
Alwama tersebut, adalah isyarat untuk perbaikan bagi lembaga terkait. Tentu
perlu pembuktian detail kongsi-kongsi yang didugakan. Namun telah menjadi viral dan
ditanggapi netizen lain. Alfret misalnya menanggapi. “Aih mulai lagi nih proyek assalak jadi,
parah Mamasa.”
Informasi di status
Andi Waris itu ternyata pada sisi lain dituliskan juga dalam status Sulbar Raya Biro Mamasa sambil menambahkan 3
foto dengan detail. Pekerjaan yang menelan uang negara milyaran itu,
betul-betul buruk dan tidak berkualitas. Netizen tersebut menuliskan seperti
ini.
“Proyek Betonisasi
Jalan di Orobua Diprotes Warga
MAMASA, SR.- Sejumlah warga desa melakukan protes terhadap kinerja
kontraktor yang dinilai bekerja asal-asalan pada proyek betonisasi jalan
tepatnya di Desa Orobua, Kecamatan Sesenapadang.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan sekira lima desa telah melakukan
protes atas hasil pekerjaan tersebut dimana betonisasi dilakukan tanpa
pengerasan terlebih dahulu dan berlangsung diatas lumpur
Pengawas Perusahaan,Tadius saat dikonfirmasi menjelaskan. Pihaknya telah
bekerja sesuai gambar bahkan sebelum dibeton terlebih dahulu dilakukan
pengerasan, soal lapisan dasar harusnya dikeringkan sebelum dilakukan
betonisasi inti, sama sekali tidak ada petunjuk seperti itu. ... selengkapnya
di Koran Sulbar Raya.”
Itu lalu
dikomentasri fesbuker Iwan M Demma Nangnga. “Jika memang merugikan
dan tidak sesuai, ya wajar diprotes, bahkan kalau salah, mending di hentikan dong.
Karena kalau memang tidak di lakukan pengerasan, sama halnya mendirikan
bangunanan di atas pasir.” Lalu ditambahkan Henok Salamangi. “Usut tuntas uang negara harus dinikmati oleh rakyat bukan
golongam tertentu.”
“Benar apa nggak ...” semua
pihak terkait, bahkan masyarakat Mamasa pada umummnya memiliki hak menyantroni
kantor ULP Mamasa. Cari tahu, benar apa nggak.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar