Cari di Blog Ini

Followers

Wednesday, July 13, 2016

Karena Kongsi-Kongsi Pekerjaan Jadi Buruk?

Baca Juga



Betonisasi Mamasa - Orobua dengan anggaran Rp 1. 451. 000.000  (foto: sulbar Raya Biro Mamasa)


Mamasa – Buruknya pekerjaan betonisasi Mamasa – Orobua yang dilkasanakan rekanan CV Berkat Mulia, menuai kritikan tak sedap dari warga di media sosial (medsos). Bahkan mereka mensinyalir rekanan tersebut yang memenangkan paket senilai Rp 1.451.000.000 karena kongsi-kongsi  dengan pihak penyelenggara pelelangan. “Benar apa nggak ...” Itu lagu dangdut lawas, Itje Trisnawati di Aneka Ria Safari  TVRI tempo dulu.

Saking gerahnya warga dengan pekerjaan yang tidak bermutu tersebut, netizen Andi Waris Tala yang juga Ketua Aliansi Wartawan Mamasa (Alwama), Selasa (12/07/2016)  menulis satus pedis. “Ketua Pokja  ULP Mamasa kembali memenangka CV milik Kerabatnya. Pekerjaan rabat beton di Orobua Kecamatan Sesena Padang di protes warga. Selain dikerjakan di atas tanah berlumpur,rabat beton/betonisasi  juga dikerjakan tanpa pengerasan jalan.”

Apa dituliskan ketua Alwama tersebut, adalah isyarat untuk perbaikan bagi lembaga terkait. Tentu perlu pembuktian detail  kongsi-kongsi  yang didugakan. Namun telah menjadi viral dan ditanggapi netizen lain.  Alfret misalnya menanggapi. “Aih mulai lagi nih proyek assalak jadi, parah Mamasa.”

Informasi di status Andi Waris itu ternyata pada sisi lain dituliskan juga dalam status Sulbar Raya Biro Mamasa sambil menambahkan 3 foto dengan detail. Pekerjaan yang menelan uang negara milyaran itu, betul-betul buruk dan tidak berkualitas. Netizen tersebut menuliskan seperti ini.
“Proyek Betonisasi Jalan di Orobua Diprotes Warga
MAMASA, SR.- Sejumlah warga desa melakukan protes terhadap kinerja kontraktor yang dinilai bekerja asal-asalan pada proyek betonisasi jalan tepatnya di Desa Orobua, Kecamatan Sesenapadang.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan sekira lima desa telah melakukan protes atas hasil pekerjaan tersebut dimana betonisasi dilakukan tanpa pengerasan terlebih dahulu dan berlangsung diatas lumpur
Pengawas Perusahaan,Tadius saat dikonfirmasi menjelaskan. Pihaknya telah bekerja sesuai gambar bahkan sebelum dibeton terlebih dahulu dilakukan pengerasan, soal lapisan dasar harusnya dikeringkan sebelum dilakukan betonisasi inti, sama sekali tidak ada petunjuk seperti itu. ... selengkapnya di Koran Sulbar Raya.”

Itu lalu dikomentasri fesbuker Iwan M Demma Nangnga. “Jika memang merugikan dan tidak sesuai, ya wajar diprotes,  bahkan kalau salah, mending di hentikan dong. Karena kalau memang tidak di lakukan pengerasan, sama halnya mendirikan bangunanan di atas pasir.” Lalu ditambahkan Henok Salamangi.Usut tuntas uang negara harus dinikmati oleh rakyat bukan golongam tertentu.”

“Benar apa nggak ...”  semua pihak terkait, bahkan masyarakat Mamasa pada umummnya memiliki hak menyantroni kantor ULP Mamasa. Cari tahu, benar apa nggak.
LS

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.