Cari di Blog Ini

Followers

Sunday, February 19, 2017

Artikel Alexander Saputra: Catatan Tercecer dari Mamasa Soal Pilkada Sulbar 2017

Baca Juga



Alexander Saputra
Alexander Saputra
Awalnya Mamasa digembargemborkan akan dimenangkan oleh sala satu calon dengan cara melakukan berbagai upaya untuk meransang masyarakat memilihnya.  Maka  gerakan yang  dilakukan adalah menyebarkan  tim ke berbagai tempat untuk mencatat  sebanyak banyaknya orang dengan sebuah harapan akan diberikan apa yg orang lain perbuat di saat hari  “H”
 
Persoalan ini pun di tanggapi dengan sangat serius oleh pihak lawan, sehingga menimbulkan ketakutan dan kepanikan beberapa tim elit yang menganggap diri sebagai orang yang layak di perhitungkan di Mamasa.

Maka berbagai faktor dilakukan untuk meraih kemenangan termasuk menggerakan segala upaya dan kekuatan agar kiranya bisa menang dan tidak di permalukan di daerah ini.

Langkah yg di ambil adalah melakukan pergerakan secara  masif  dengan cara menggerakan orang orang militan si setiap sudut TPS untuk dicatat namanya dengan pesan kita akan berbuat lebih dari orang lain.

Hal ini menjadi eforia bagi masyarakat untuk menyambut  Pilgub (Pemilihan Gubernur, red). Maka dalam waktu yang  tidak terasa, min 4 hari  menjelang hari “H” kekuatan kekuatan ini mulai bergerak, namun sangat di sayangkan berbagai persoalan muncul dengan di tangkapnya berbagai orang yang  terindikasi melakukan pelanggaran hukum. Itu di respon dengan sangat cepat oleh Kepolisian,  terbukti  dengan ditangkapnya beberapa orang di wilayah ini.

Ini  membuat  ketakutan bagi para elit politik untuk menggerakan orang orang militan secara terbuka melakukan upaya penyelesaian. Catatan catatan kecil yang pernah dicatat  beberapa waktu yang  lalu saat waktu mepet. Tibalah yang namanya  hari “H” Hampir setengah catatan kecil tak terselesaikan membuat masyarakat kocar kacir mencari sesuatu namun sudah tak ketemu. Maka mereka beralih mencari  ke kandidat  sebelah namun juga tak ketemu sehingga membuat mereka malas untuk pergi ke TPS (Tempat Pemungutan Suara, red).

Disatu sisi pihak yang  lain memahami  bahwa Mamasa  adalah  kantong suara yang  agak  kecil namun costnya besar, sehinnga catatan kecil  yang juga telah di catat tak seluruhnya diselesaikan  hanya  yang pasti  saja yang dijangkau dan ini semakin membuat sebagian masyarakat malas untuk ke TPS.  Maka terjadilah yang  namanya penurunan partisipasi pemilih  rendah karena tak ada  sesuatu yang selama  ini terjadi.

Ini di lakukan orang orang yang  sangat  memahami  kecendrungan pemilih di Mamasa sambil melakukan pendidikan politik bagi warga, sementara tempat lain yang dianggap cost-nya kecil dimaksimalkan kekuatan untuk meraup suara yang besar.

Alexander Saputra, tokoh pemuda dan  pemerhati  Pilkada

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.