Baca Juga
Marthinus Tiranda |
Mamasa – Jabatan Wakil Bupati (Wati) Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) yang lowong
karena ditinggalkan mendiang Victor Paotonan, Mei 2016 silam, kini memunculkan
kisaran informasi di Bumi Kondo Sapata Wai Sapalelen. Itu kemudian membuat Ketua Aliansi
Wartawan Mamasa (Alwama), Andi Waris Tala menuliskan kata hatinya di wall
fesbuknya, Senin (11/07/2016).
“Satu Kata untuk Bupati Mamasa! Figur yang
paling pas menggantikan Almarhum Bapak Victor Paotonan, yaitu Bapak Marthinus Tiranda/Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB). Sosok Matrhinus Tiranda tidak diragukan lagi! Maaf jika saya lancang! Kepribadian Marthinus
Tiranda merupakan kepribadian yang dicopypaste
dari Almarhum Victor Paotonan. Sehingga
ada kemiripan gaya dan Karakter dalam mengemban amanah! Selain itu Martinus
Tiranda juga perwujudan keterwakilan masyarakat wilayah 1 dan 2!”
Sementara itu Tomaka Messawa Talinga Rara Mata Bulawan yang diwawancara dumay (dunia maya, red)
katakan kalau menurut mekanisme Undang Undang yang berlaku bahwa mendiang Pak
Victor itu dari PKB. Jadi yang harus mengusul calon penggantinya dari dari PKB
juga dengan perolehan suara terbanyak.
Lebih lanjut
Tomakaka uraikan secara detail dan berlaku general di Mamasa, bahwa wasiat dari
adat di Pitu Ulunna Salu (PUS) menyutkan kalo seorang pemimpin itu Umpatanda tama barokona na pellembangan.
Artinya : seorang pemimpin tidak boleh makan sebelum masyarakat bisa makan
(terjemahan lurus).
“Pengertiannya, seorang
pemimpin harus mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan
holongan,” tandas Tomakaka
Dikatakan oleh Tomakaka bahwa ada sumpah
adat PUS di To' Pao, itulah wasiat yang lengkap bagi setiap pemimpin di Mamasa
dair dulu dan diharapkan menjadi acuan dalam pemerintahan sekarang sampai
selamanya.
“Siapapun pemimpin di Mamasa, dalam agama
apapun tetap akan direstui oleh adat sepanjang melaksanakan wasiat-wasiat adat
(Sumpah To' pao). Masyarakat Mamasa terkenal toleran antar umat beragama karena
ada adat yang menjadi akar budaya dan adat tersebut tidak membeda-bedakan suku
dan agama.” Tutur Tomakaka Messawa.
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar