Baca Juga
Firman dan Abidin |
Matra – Masyarakat Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat
(Sulbar) kini dapat membuka mata lebar
lebar dan mengawasi secara cermat pemanfaatan
dan fungsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (T.A) 2017 yang akan datang.
Hal tersebut ditandai dengan sikap
terbuka dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kamis (17/11/201) lewat Kepala
Badan, Firman dan Sekretaris Badan, H Abidin.
Kepala Bappeda tersebut uraikan bahwa bahwa
DAK merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
yang dialokasikan ke daerah untuk
membantu mendanai kegiatan yang menjadi urusan daerah dan merupakan prioritas
nasional.
Menurut petinggi Bappeda Matra tersebut, legal standing dari DAK mengacu
atas sejumlah regulasi pemerintah, meliput UU 33 tahun 2004, UU 23 tahun 2014 dan UU APBN tahun anggaran 2017. Kemudian didukung pula PP 55 tahun 2005, Perpres 45 tahun 2016 tentang RKP tahun 2017, Prepres 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019, selanjutnya diperkuat dengan PMK 48 tahun 2016 dan PMK 139 2016.
Penggunaan DAK secara teknis terdiri dari fisik dan non-fisik. Kemudian dijarakan pada bagian, DAK reguler, Penugasan dan DAK afirmasi. DAK reguler yang mencakup pendidikan, pertanian, kelautan dan perikanan, sentra industri kecil dan menengah, serta pariwisata. DAK penugasan meliputi pendidikan SMK, kesehatan (RS rujukan atau pratama), irigasi, air minum, sanitasi, jalan, pasar, serta energi skala kecil dan menengah. Sedangkan untuk DAK afirmasi yang terdiri dari transportasi. Namun untuk kesahatan masuk ke dalam DAK reguler, penugasan dan afirmasi, serta untuk perumahan dan permukiman digolongkan ke DAK reguler dan afirmasi.
Dalam penuturannya, Kepala Bappeda, katakan bahwa DAK itu bertujuan agar dapat membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan prasarana pelayanan dasar masyarakat untuk mendorong percepatan pembangunan daerah serta percapaian sasaran prioritas nasional.
Dirincikan lebih lanjut ole Firman, untuk DAK tahun 2017 yang akan datang, Matra mendapatkan total anggaran Rp. 123.820 miliar itu berdasarkan Peraturan Menterian Keuangan (PMK) dengan rincian reguler RP 35.661 miliar dan penugasan RP 88.159 miliar. Uang milyaran rupiah tersebut akan terbagi ke seluruh instansi tehnis terkait bagi yang melakukan pengajuan permohonan dan disetujui oleh kementerian atau lembaga masing-masing.
Rekapan instasi penerima DAK di Matra T. A. 2017. Untuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora), terdistribusi, SD RP. 2. 803 miliar, SMP RP. 1.954 miliar. Istansi ini mendapatkan total Rp. 4.757 miliar dari DAK reguler. Dinas Kesahatan menadapatkan total 26.573 miliar dengan estimasi pelayanan kesahatan dasar 10.46 miliar, pelayanan kesehatan rujukan prioritas daerah 11.721 miliar serta pelayanan kesehatan kefarmasian 3.810 miliar, dan juga pelayanan KB sebesar 997 juta. Dinas Pertanian juga memperoleh dana secara total 2.546 miliar dan Dinas Koperindag Mamuju Utara bidang sentra industri dan menengah melalui DAK reguler 1.785 miliar dan bidang pasar 1.780 miliar dari DAK penugasan.
Menurut data Bappeda, bahwa ada beberapa SKPD penerima DAK secara rutin di Matra tidak memperoleh anggaran segar DAK tahun depan, diantaranya bidang perumahan dan permukiman Dinas Tata Ruang Dan Perumahan Rakyat dan Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKDP) yang paling banyak menerima gelontoran DAK 2017 adalah Dinas Pekerjaan Umum (PU) angkanya cukup fantastik melebihi daerah lain yang ada di Sulawesi Barat, meliputi pengairan, khususnnya irigasi RP 5,6 miliar, bidang cipta karya yang terbagi masing-masing air minum Rp. 3,5 miliar dan sanitasi 3,1 miliar, serta RP. 7,4 miliar untuk bina marga.
Tentang tersingkirnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari gelontorang DAK, menurut Sekretaris Bappeda, H Abidin, bahwa penggaran tentu sudah diusulkan sesuai kebutuhan daerah namun tidak terpenuhinya.
Ia contohkan Dinas Pariwisata Mamasa tidak mendapatkan anggaran, padahal daerah destinasi wisata
Sulbar.
“Terpenuhi dan tidaknya dari kebutuhan
yang disulkan, tentu ada penilaian kewilayahan, sehingga terpenuhi sesuai
kebutuhan. Olehnya itu untuk
tahun depan Pariwisata Matra tidak mendapatkan anggaran tersebut terang,” H Abidin.
tahun depan Pariwisata Matra tidak mendapatkan anggaran tersebut terang,” H Abidin.
(kontribusi Bur/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar