Cari di Blog Ini

Followers

Thursday, April 13, 2017

Himbau dari Facebook Untuk Pengguna Medsos, Kiat Kenali Berita Palsu (Hoax)

Baca Juga

 Dewan Pers dan ICT Watch
Dewan Pers dan ICT Watch
Indonesia adalah pengguna internet  terbesar ke 21 dunia dengan jumlah 22.110.119 atau 10% dari total pengguna dunia. Mayoritas pengguna internet tersebut aktif di dunia maya (dumay) lewat  Facebook (Fb), situs media sosial (medsos) yang diciptakan oleh seorang mahasiswa Harvard bernama Mark Zuckerberg. Hingga sekarang di jalur ini sudah 1,40 milyar lebih pengguna aktif. Indonesia adalah Negara urutan ke-4 dunia pengguna medsos Fb dengan jumlah pengguna aktif sebanyak 60,3 juta pengguna.

Karena itu, di medsos Fb, para nitizen (pengguna internet) dapat melakukan surfing (selancar), memasukkan (upload), menerima (download) atau sharing (membagikan) berbagai macam informasi secara aktif, termasuk berita-berita yang bersifat  falsu, hoax dan menimbulkan kerawanan sosial.  Karena itu Fb, lewat  fitur “bantuan” mengutif  info tentang kiat hindari berita palsu yang diregulasikan oleh  Dewan Pers  dan  ICTWatch, beriku ini:

“Kami ingin menghentikan penyebaran berita palsu di Facebook. Pelajari selengkapnya tentang  yang kami lakukan. Sembari kami berusaha membatasi penyebarannya, berikut adalah beberapa kiat mengenai yang harus Anda waspadai:

Jangan langsung percaya dengan judul. Kabar berita palsu sering kali memiliki judul yang menarik yang ditulis dalam huruf besar dan dengan tanda seru. Jika klaim mengejutkan dalam judul kelihatannya tidak dapat dipercaya, maka kemungkinannya memang begitu.

Perhatikan URL berita. URL palsu atau yang dibuat mirip aslinya dapat menjadi tanda peringatan berita palsu. Banyak situs berita palsu menyerupai sumber berita autentik dengan sedikit mengubah URL. Anda dapat membuka situs tersebut untuk membandingkan URLnya dengan sumber tepercaya.
Selidiki sumbernya. Pastikan cerita tersebut ditulis oleh sumber yang Anda percayai memiliki reputasi keakuratan yang baik. Jika cerita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, periksalah bagian "Tentang" mereka untuk mempelajari selengkapnya.

Amati bila ada pemformatan yang tidak wajar. Banyak situs berita palsu memiliki kesalahan eja atau penataan letak yang janggal. Bacalah dengan saksama untuk melihat tanda-tanda ini.

Pertimbangkan fotonya. Kabar berita palsu sering berisi gambar atau video yang dimanipulasi. Terkadang foto tersebut memang autentik, tetapi konteksnya melenceng. Anda dapat menelusuri foto atau gambar tersebut untuk mencari tahu asalnya.

Periksa tanggalnya. Kabar berita palsu mungkin berisi kronologi yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah.

Periksa buktinya. Periksalah sumber pengarang untuk mengonfirmasi keakuratannya. Kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat mengindikasikan kabar berita palsu.

Lihat laporan lainnya. Jika tidak ada sumber berita lainnya yang melaporkan cerita yang sama, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa cerita tersebut palsu. Jika cerita tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber yang Anda percayai, maka kemungkinan cerita tersebut benar.

Apakah cerita tersebut hanya gurauan? Terkadang kabar berita palsu sulit dibedakan dengan humor atau sindiran. Periksa apakah sumbernya memang terkenal menampilkan parodi, dan apakah perincian cerita dan nadanya memberikan kesan berita tersebut hanya sekadar gurauan.

Beberapa cerita memang sengaja dibuat salah. Berpikirlah secara kritis tentang cerita yang Anda baca, dan hanya bagikan berita yang Anda ketahui dapat dipercaya.” (kutif dari  www.facebook.com)

(dari berbagai sumber, LS)

No comments:

Post a Comment

Komentar

Hak Cipta: @lenterasulawesi . Powered by Blogger.