Baca Juga
Akibat banjir di Kec. Gumbasa |
Sigi – Jebolnya tanggul
irigasi Gumbasa di Desa Omu buat Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi
Tengah (Sulteng) dilanda banjir. Puluhan
rumah warga sempat terendam banjir, Sabtu (3/6/2017) malam lalu.
Menurut Kepala Desa Omu, Luter Sindak, banjir mulai
melanda desanya sekira pukul 20.00 Wita saat masyarakat tengah menjalankan
ibadah tarawih. “Hujan deras berjam-jam tidak berhenti sejak sore dan sekitar
jam delapan malam puluhan rumah warga mulai terendam banjir. Jalan trans
Palu-Kulawi di desa kami juga terendam setinggi betis orang dewasa,” ungkap
Luter di lokasi.
Hal itu menurutnya terjadi bukan karena luapan sungai,
melainkan murni karena hujan deras. Sementara volume sungai di Omu juga
meningkat yang menyebabkan tanggul rusak total. Dampaknya, jarak sungai dengan
pemukiman warga yang awalnya sekira 25 meter, kini menjadi hanya berjarak 10
meter. Bahkan kini bangunan SD dan TK di Omu juga terancam luapan sungai,
dimana gedung TK sudah berjarak satu meter dari arus sungai yang melebar.
“Kalau hujan lagi, TK ini bisa jadi sudah terendam karena
jaraknya yang sisa satu meter. Selain itu, sekitar dua hektare lahan perkebunan
warga juga terendam,” sambungnya.
Semnetara itu Camat Gumbasa, Taswar, menambahkan pasca kejadian itu, masyarakat Omu
banyak yang mengungsi ke rumah keluarganya yang lebih aman dan sebagiannya ada
pula mengungsi di gedung Madrasah Diniyah Alkhaeraat (MDA) Omu. Bukan hanya
itu, hasil panen jagung milik warga setempat sebanyak 15,5 ton juga ikut hanyut
oleh banjir, dimana ditaksir kerugiannya mencapai belasan juta rupiah.
Juga akibat jebolnya
tanggul di Desa Pakuli Utara, tepatnya di saluran Irigasi Gumbasa. Hal itu
menyebabkan belasan hektare lahan perkebunan warga terendam dan juga mengancam
pemukiman di Desa Pakuli Utara maupun Desa Pandere. Rizal (31), warga Pakuli
Utara mengaku tanggul ini jebol, Minggu (4/6/2017) sekira pukul 09.30 Wita.
“Arus deras di aliran sungai gumbasa membuat tanggul itu
jebol, jadi sungai harus segera dinormalisasi. Sisa satu jengkal air sungai
sudah masuk ke rumah warga. Jadi kalau hujan lagi hari ini (kemarin.red), warga
sudah bakal bergerak mengungsi. Sekarang sudah siaga semua,” ungkap Rizal.
Pantauan wartawan, banjir juga membuat banyak pohon
kelapa di Pakuli Utara tumbang, begitu pun pohon lainnya. Sejumlah tanah di
bantaran aliran irigasi Gumbasa juga tergerus. Sekira pukul 13.00 Wita telah
terlihat satu alat berat bekerja menormalisasi bekas tanggul jebol di Pakuli
Utara. Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta maupun Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Sigi Iskandar Nongtji pun turun ke lokasi dan menyatakan segera menurunkan
beberapa lagi alat berat.
(Ardi/tim/LS)
No comments:
Post a Comment
Komentar