Baca Juga
H. Yaumil Ambo Djiwa (foto: dok fb)
|
Pasangkayu
– Kreatifitas
dan naluri berdemokrasi yang tinggi dari pemilik Personal Facebook (PF) Erwin Burica Abm,
patut di-like dengan
jempol. Karena mampu membuat jagat Media Sosial (Medsos) Mamuju Utara
(Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar) tersentak, lewat postingan.
“Tokoh Nasional yang bakal Bertarung Calon Bupati &
Wakil Bupati. Matra Priode 2021 - 2026. Biarkan Rakyat Yang Menilai''
Status Burica tersebut diunggah,
Jumat (09/06/2017) dengan lampiran
foto-foto tokoh yang dimaksud, ada
Yaumil Ambo Djiwa, H. Abdullah Rasyid, H. Lukman Said, H. Uksin Djamaluddin,
Musawir Azis Isham, Parman Parakkasi, serta Budiansya, ST. Itu lansung mendapat
respon cepat, sejumlah pengguna pesebuk Pasangkayu lainnya. Rentetan panjang
komentar dan tanggapan mengalir disertai ratusan jempol.
Netizen Yani Pepi
Adriani yang juga adalah
Legislator Daerah (Legenda) mulai menyoal dengan komentar. “Kecuali kalo
takut lg ninggalin jabatan dewannya , analisa saya berubah. Siapa petarung
itulah pemenangnya.” Kemudian dibalas Hadriani Hatta. “Hemmmm.”
Terus Fikar To Sarudu Matra menambahkan.
“Say pikir wajah tersebut yang dari
kalangan politisi semua petarung dan tidak takut mendur dari jabatannya.” Sambil
mencolek Yani Pepi Adriani yang kemudian menanggapinya. “Semoga.”
Lagi lagi Yani Pepi
Adriani memanasi. “Saya berbicara
yang saya sudah analisa Hardiana Hatta, cobami liat kedepan, apakah semua petarung.”
Dijawab lagi Hadriani Hatta. “Mayoritas
petarung mengalami kekalahan yang beruntun, ketimbang orang cerdas melihat
peluang.” Terus ditanggapi pula Alwin Alwin Jawi.
“Sebaiknya hasrat Memimpin sesuai dengan kapasitas.. Ka Parman
Parakkasi lebih mumpuni dari yang lainnya.”
Naman Parman Parakkasi
itu direspon oleh Fikar To Sarudu
Matra. “Parman Parakassi, saya pikir cocok jadi 02,wakil saja dan sisa beliau melihat
peluang menang apakah memungkin kan atau tidak,cari pasangan yang ideal dari kalangan politisi karena beliau
disiplin ilmunya seorang akademisi.”
Rentetan komentar dan
tanggapan terus bergulir, nama-nama dalam postingan Burica didebatkan. Hingga Ramli Adi
berkomentar, bahkan memunculkan paketnya “Kalau pendapat saya bagusnya pasangan Pak Yaumil /Musawir.
Kemudian komentar Irfan Said.
“Kalau terkait persoalan politik, tidak ada yang tidak mungkin karena
mereka bsemua adalah tokoh-tokoh pejuang
Mamuju Utara.” Ditambahkan lagi Egi Sugianto. “Mantap.
Makanya masyarakatnya Mamuju Utara juga pintar-pintar, soalnya banyak tokoh internasional. Good job semoga amanah.... Amin amin aminn.” Dijawan lagi Arfandi Yaumil. Pak Yaumil kupilih saya ha ha ha.” Bahkan dengan nada bercanda Arfandi Yaumil. “Hehehe cocok itu ipar nanti kanda Erwin Burica Abm ketua tiem saya ketua tim koalisi.” Terus direspon pula Abdul Rahman As'ad untuk Arfandi. “Samaki dinda sepakat hahaha. Kemudian Abdul Rahman As'ad menambahkan lagi. “Amin Insya Allah dinda, kami siaaaaap dukung sepenuhnya SANG Deklarator MATRA.”
Makanya masyarakatnya Mamuju Utara juga pintar-pintar, soalnya banyak tokoh internasional. Good job semoga amanah.... Amin amin aminn.” Dijawan lagi Arfandi Yaumil. Pak Yaumil kupilih saya ha ha ha.” Bahkan dengan nada bercanda Arfandi Yaumil. “Hehehe cocok itu ipar nanti kanda Erwin Burica Abm ketua tiem saya ketua tim koalisi.” Terus direspon pula Abdul Rahman As'ad untuk Arfandi. “Samaki dinda sepakat hahaha. Kemudian Abdul Rahman As'ad menambahkan lagi. “Amin Insya Allah dinda, kami siaaaaap dukung sepenuhnya SANG Deklarator MATRA.”
Komentar-komentar
sudah mulai mengkerucut, nama Yaumil Ambo Djiwa ternyata direspon kuat. Tiwi Tiwi
lalu mengomentari panjang. “Di Matra jelas ada tokoh yang kharismatik, jelas kontribusi
pada pemekaran Matra, piawai dalam kepemimpinan, eksistensi kedaerahanya tidak
lagi dipertanyakan, merakyat dan lekat di hati masyarakat. Pilihan mayoritas
pasti Yaumil Ambo Djiwa.”
Silangan komentar
terus muncul menambah panjang postingan
Erwin Burica, hingga kami perlu mengelaborasi untuk publish dan mengambil, dua
komentar berotot dari Abdul Rahman
As'ad. “Jaganlah kau berdiri ditengah derasnya arus bila
pijakan kakimu belum sampai ke tanah karena engkau takkan sampai ketepi oleh
sebab kau hanyut terseret oleh derasnya arus. Jadi bkn pertimbangan pesimis
atau sebaliknya tapi konstalasi posisi fublik dengan pilihannya yang jd
barometer, liat mi. Serta dari Fikar To Sarudu Matra. “Pada
prinsipnya calon pemimpin yang ingin maju satu langka berani mengambil
resiko,karna kalibernya seorang calon pemimpin dapat diukur dari mengambil
sebuah langkah politik dan keputusan politik dan keberanian seorang calon
pemimpin.”
LS
No comments:
Post a Comment
Komentar